Assalamualaikum wr. wb

Blog ini sebenarnya adalah sebagian besar berisi informasi tentang bayi dan balita.
karena aku mempunyai anak yang masih bayi.
Semua informasi yang aku pernah dapatkan, aku usahakan untuk di posting di blog ini dengan tujuan agar bermanfaat bagi orang banyak.
Demi kemajuan blog ini, tolong tinggalkan komentar atau vote anda.
Boleh juga kritik dan saran yang membangun.


Wassalamualaikum wr. wb
Bundanya Shakila


Tuesday 24 June 2014

Penyumbatan kelenjar air liur (RANULA)

Pernah mengalami kesogrok/kebentur/ketusuk (apa ya bahasa indonesianya yg bener) saat sikat gigi?

      Sekedar mau share nih. Seingatku, dulu pernah saat ku lagi sikat gigi, saking semangatnya sampe bawah lidah kesogrok sikat gigi. Rasanya? jangan ditanya. Sakitnyaaaaaa.... saat itu aku pikir itu hanya hal yang biasa dan sepele karena memang saat itu tidak berdarah. Rasa sakit ya aku diemin aja sampe akhirnya ilang sendiri.
     Sampai suatu ketika, timbul rasa yang agak mengganjal di bawah lidah. Sempet ngaca, memang ada sedikit benjolan (kira-kira sekecil butiran gula). Lagi-lagi aq pikir itu cuma hal yang biasa. Mungkin aku memang lagi sariawan (pemikiran orang awam). Selang beberapa hari, rasa sakit itu hilang dengan sendirinya.
     Bulan demi bulan, bahkan mungkin tahun demi tahun (lebay ga sih? aq juga ga ingat pasti kapan aq ke sogrok sikat gigi), ga ada yang aneh sama daerah mulutku. Sampai suatu ketika, aq merasakan sakit seperti sariawan kembali. lagi-lagi aq anggap itu hal yang sepele karena memang beberapa hari hilang sendiri. Tapi kok rasanya kali ini ada yang aneh dengan pergerakan lidahku. Ga tau ya anehnya dimana, aq juga bingung jelasinnya. Karena proses bicara,mengunyah makanan sampai menelan kok rasanya masih normal-normal aja. Entah kenapa perasaan tetep ada yang aneh dengan lidahku. Rasanya seperti apa ya? kayaknya kok lidahku agak pendek dari biasanya (tapi emangnya lidah bisa menciut ya? hahahahahaha).

     Waktu itu, Jumat 23 Mei 2014. Saat ambil wudhu mau solat zuhur, iseng-iseng aq raba bagian bawah lidah. Loh ini apa? kok ada seperti benjolan yang lumayan besar. Kagggggeeeettttttt banget rasanya aq bisa kecolongan. ada sesuatu di mulutku tapi aq sendiri ga sadar. Habis selesai solat, langsung buru-buru ngaca. Dan ternyata benar, ada benjolan yang menurutku lumayan besar di bagian bawah lidah sebelah kanan. Jika di pegang rasanya lembek. Hati langsung deg-deg-kan, timbul fikiran macam-macam & pertanyaan "apa ini sebenernya?"
     Tanpa menunggu lama, langsung browsing. kata kunci yang aq masukkan di mbah google saat itu adalah "Benjolan di bawah lidah". Karena aq memang belum tau itu sebenernya apa. Hasil searching, muncullah sebuah gambar yang bentuknya sama persis seperti yang aq alami.
      Dengan hati yang penuh cemas, deg-deg-kan & takut, aq pun membuka keterangan dari gambar tersebut. Di dapatlah sebuah nama "RANULA". Apa itu RANULA ? berbahaya atau tidak? Apa penyebabnya ? apakah obatnya ?
     Ok, akan aq bahas mengenai RANULA. Dengan berbekal searching sana sini, di dapatlah sebuah artikel. Sebenarnya ini kumpulan dari beberapa artikel yang saya rangkum. Semoga bermanfaat.


Ranula adalah

Ranula adalah bentuk kista akibat obstruksi glandula saliva mayor  yang terdapat pada dasar mulut. Dan akan berakibat pembengkakan di bawah lidah yang berwarna kebiru-biruan (drg. Sugito, MH). Ranula  merupakan fenomena retensi duktus pada glandula sublingualis (yang kadang-kadang menunjukkan adanya lapisan epitel), dengan gambaran khas pada dasar mulut. Mukosa di atasnya terlihat tipis, meregang, dan hampir transparan. Pembesaran yang disebabkan oleh cairan ini kadang menyebabkan terangkatnya lidah khususnya pada anak-anak  (Gordon W. Pedersen). Ranula  berasal dari kata latin : Rana , yang berarti katak. Dinamakan Ranula  , karena Ranula  tersebut menonjol mirip perut katak. Bila kista tersebut menjadi sangat besar pada dasar mulut, suara penderita dapat menjadi “croacking” seperti suara katak (Aswin Rahardja). Istilah Ranula digunakan untuk menggambarkan mucocele yang timbul pada dasar mulut. Biasanya unilateral  dan menyebabkan pembengkakan biru translusens yang mirip dengan perut katak (Mervyn Shear).

Klasifikasi Ranula

Ranula  diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu :

1.   Ranula superficial  atau  simple ranula
Merupakan kista retensi yang sesungguhnya. Besarnya terbatas pada dataran oral musculus mylohyoideus (Aswin Rahardja). Tampak sebagai suatu pembengkakan lunak, dapat ditekan, timbul dari dasar mulut. Kista ini dindingnya dilapisi epitel dan terjadi karena obstruksi ductus
glandula saliva (Robert P. Langlais & Craig S. Miller).



2.   Ranula dissecting atau plunging ranula atau ranula profunda
Merupakan pseudokista , terjadinya karena ekstravasasi (kebocoran) saliva pada jaringan, pada sepanjang otot dan lapisan fasia dasar mulut dan leher. Ekstravasasi (kebocoran) tersebut disebabkan karena trauma yang kecil, dimana tidak pernah diingat oleh penderita (Aswin Rahardja). Kista ini menerobos di bawah musculus mylohyoideus dan menimbulkan pembengkakan submental . Kista jenis ini dindingnya tidak dilapisi epitel (Robert P. Langlais & Craig S. Miller).

Prevalensi

Ranula dapat terjadi pada semua umur dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria (drg. Iskandar Atmadja). Ranula jarang sekali terjadi. Dalam salah satu penelitian terhadap 1303 kista pada glandula saliva, hanya ada 42 ranula yang terjadi. Perbandingan laki-laki dan perempuan dalam hal terjadinya ranula adalah 1:1,3. Umumnya yang sering terkena pada dekade kedua dan ketiga kehidupan, dengan rentang usia 3-61 tahun (Ryan L Van De Graaff).



Etiologi dan Patofisiologi Ranula

Ranula  telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Banyak teori yang diajukan untuk mengetahui asalnya. Hippocrates dan Celcius mengatakan bahwa kista berasal dari proses inflamasi yang sederhana. Pare mensugestikan berasal dari glandula pituitary yang menurun dari otak ke lidah. Ada juga yang mensugestikan bahwa kista tersebut berasal dari degenerasi myxomatous glandula saliva. Teori yang terakhir mengatakan bahwa kista terjadi karena Obstruksi ductus saliva dengan pembentukan kista atau ekstravasasi (kebocoran) saliva pada jaringan yang disebabkan karena trauma. Obstruksi ductus tersebut dapat disebabkan karena calculus atau infeksi (Aswin Rahardja).

Pada tahun 1973 Roediger dan rekannya dapat membuktikan bahwa terjadinya ranula oleh adanya penyumbatan ductus glandula saliva sehingga terjadi penekanan sepanjang dinding saluran. Bila ada daerah yang lemah akan pecah dan terjadi lagunar  (bulatan-bulatan kecil), yang merupakan retensi saliva yang lambat laun menjadi kista ekstravasasi (kebocoran) pada ductus glandula sublingualis atau submandibularis, yang kadang-kadang dapat ramifikasi (percabangan) secara difus ke leher (Mervyn shear). Menurut Robert P. Langlais & Craig S. Miller, Ranula  terbentuk  sebagai akibat terhalangnya ductus saliva yang normal melalui ductus ekskretorius mayor  yang membesar atau terputus dari glandula sublingualis (ductus Bartholin) atau glandula submandibularis(ductus Wharton), sehingga melalui rupture ini saliva keluar menempati jarigan disekitar  ductus tersebut. Walau terjadinya ranula yang ditulis dalam literature hingga saat ini masih simpang siur, namun diperkirakan karena :

1.  Adanya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau
 submandibularis

2.  Karena suatu trauma

3.  Adanya peradangan atau myxomatous degenerasi ductus glandula sublingualis (drg. Iskandar Atmadja).


Gambaran Klinis Ranula
Tanda dan Gambaran Klinis ranula adalah sebagai berikut :

Ranula
• Adanya benjolan simple pada dasar mulut, mendorong lidah ke atas.

• Umumnya unilateral  , jarang bilateral
.
•Benjolan berdinding tipis transparan, berwarna biru kemerah-merahan.

•Benjolan tumbuh lambat, gambaran seperti perut katak.

•Pembengkakan selain intra oral dapat juga extra oral.

•Tidak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi.

•Bila benjolan membesar dapat mengganggu bicara, makan maupun menelan.

•Benjolan oleh karena suatu sebab dapat pecah sendiri, cairan keluar, mengempes kemudian timbul atau kambuh kembali.

•Pada simple ranula benjolan terletak superficial sedangkan plunging ranula benjolan terletak lebih dalam, bisa menyebar ke dasar otot mylohyoid  , daerah submandibular , ke leher bahkan ke mediastinum(drg. Iskandar Atmadja).



Diagnosis Ranula


Langkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis ranula:

1.Melakukan anamnesa lengkap dan cermat

•Secara visual
• Bimanual palpasi intra dan extra oral 
•Punksi dan aspirasi

2.Melakukan pemeriksaan penunjang
•Pemeriksaan radiologis dengan kontras media, tanpa kontras media tidak berguna
•Pemeriksaan mikroskopis , pemeriksaan biopsi (drg. Iskandar Atmadja)

Simple Ranula gambaran kliniknya relatif lebih khas sehingga diagnosa mudah ditegakkan. Tampak sebagai suatu tonjolan berdinding tipis, licin, kebiruan dan transparan. Pada palpasi terasa lunak dan fluktuasi . Kista ini terletak dibawah lidah, pada bagian depan mulut (Aswin Rahardja).

Plunging ranula lebih sulit menegakkan diagnosanya, karena gambarannya mirip dengan banyak struktur  kistik  atau pembengkakan glandula yang lain pada leher. Tidak ada tes diagnostik khusus untuk membedakan lesi-lesi tersebut. Maka diagnosa plunging ranula hanya tergantung pada adanya hubungan anatomi kista dengan glandula saliva dan gambaran histopatologis dinding kista sesudah eksisi (Quick & Lowell, 1977).
  
Gambaran histopatologis simple ranula yaitu dinding kista dilapisi epitel, sedangkan plunging ranula dinding kista tanpa dilapisi epitel (Aswin
Rahardja).
===========================================================
sumber :
Read more: http://adifkgugm.blogspot.com/2012/02/ranula.html#ixzz35WhvsBWp
Under Creative Commons License: Attribution
===========================================================


di artikel yang lain, aq juga menemukan bagaimana cara operasinya.

Teknik Operasi
Menjelang operasi
  • Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi. (Informed consent).
  • Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
  • Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.
  • Antibiotika profilaksis, Cefazolin atau Clindamycin kombinasi dengan Garamycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.
Tahapan operasi
  • Dilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum dengan intubasi nasotrakheal  kontralateral dari lesi, atau kalau kesulitan bisa orotrakeal yang diletakkan pada sudut mulut serta  fiksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan operasi bisa bebas.
  • Posisi penderita telentang  sedikit “head-up” (20-25 0 ) dan kepala menoleh kearah kontralateral, ekstensi (perubahan posisi   kepala setelah didesinfeksi).
  • Desinfensi intraoral dengan Hibicet setelah dipasang tampon steril di orofaring.
  • Desinfeksi lapangan operasi luar dengan Hibitane-alkohol 70%  1:1000
  • Mulut dibuka dengan menggunakan spreader mulut, untuk memudahkan mengeluarkan lidah/ dijulurkan maka bisa dipasang teugel pada lidah dengan benang sutera 0/1.
  • Lakukan eksisi bentuk elips pada mukosa dasar mulut yang bombaan akibat kista tersebut dan pilih yang    paling sedikit vaskularisasinya, kemudian rawat perdarahan yang terjadi, lakukan sondase atau palpasi, sebab kadang ada sedimentasi/sialolithiasis, atau sebab lain sehingga menimbulkan sumbatan pada  saluran kelenjar liur sublingual. Tepi eksisi dijahit marsupialisasi dengan Dexon 0/3 agar tidak menutup lagi.
  • Apabila masih teraba  kista maka bisa dilakukan memecahkan septa yang ada sehingga isinya bisa ter-drainase. Pada kista yang cukup besar setelah dievaluasi tidak ada kista lagi maka bisa dipasang tampon pita sampai keujungnya dipertahankan sampai 5 hari sebagai tuntunan epitelialisasi pada permukaan kista tadi dan tidak obliterasi lagi.
  • Apabila didapat sebagian ranula dibawah m. milohioid, maka memerlukan pendekatan yang lebih bagus dari ekstra oral. Dan yang perlu diperhatikan adalah preservasi n. hipoglossus, avn. lingualis. Pasang redon drain apabila melakukan pendekatan ekstra oral.
  • Evaluasi ulang untuk perdarahan yang terjadi.
  • Lapangan operasi dicuci dengan kasa-PZ steril, luka operasi yang diluar ditutup dengan kasa steril dan di hipafiks.
  • Tampon orofaring diambil, sebelum ekstubasi.
Komplikasi operasi
  • Perdarahan
  • Kerusakan n. hipoglosus  atau n. lingualis
  • Infeksi
  • Fistel orokutan pada operasi yang pendekatannya intra dan extra oral
  • Residif
Mortalitas Rendah h. Perawatan Pasca Bedah
  • Infus Ringer Lactate dan Dextrose 5% dengan perbandingan 1 : 4 (sehari)
  • Setelah sadar betul bisa dicoba minum sedikit-sedikit, setelah 6 jam tidak mual bisa diberi makan.
  • Pada penderita yang terpasang drain redon dilepas jika produksinya < 10 cc/24 jam.
  • Luka operasi dirawat ganti verban pada hari ke-3.
  • Pada penderita yang dipasang kasa verband tampon steril pada saat operasi  pada bekas kista sublingual maka tampon dipertahankan sampai hari ke 5, dan kemudian dicabut  sehingga mengurang kemungkinan tertutup lagi kista kelenjar liur tersebut.
  • Penderita dipulangkan sehari setelah angkat drain dan tampon, anjurkan kontrol di Poli Bedah. Angkat jahitan pada hari ke-7 setelah operasi.
======================================================================
sumber : http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/eksisi-dan-marsupialisasi-ranula/
======================================================================



Berikut pertanyaan & komentar-komentar yang berkaitan dengan RANULA
======================================================================

Komentar oleh Icha on 24 Juni 2013 09:26
Dok, sya bru sja operasi ranula, setelah tamplon di lepas besok y sya plng, tpi lobang bks operasi apakah bisa di tutup? Karena apabila sya makan, di dlm jga terisi makanan trsbt sehingga sya selalu membrshkny dengan cra memaruk kan jari kedalam lobang trsbt dan terkdng jga mengeluarkan cairan yg pahit..
  • sebetulnya bekas operasi ranula bisa dijahit primer sehingga rata dengan mukosa rongga mulut lainnya, mintalah ke dokter Anda untuk menjahitnya
dok, saya penderita ranula. tapi sudah di operasi waktu itu mmm sekitar 6 tahun kebelakang. Nah sekarang terasa lagi dibawah lidah ada benjolan di bekas operasi itu. apakah memang bekas operasi menyisakan benjolan? atau ada kemungkinan ada lagi??
bisa jadi muncul kembali mbak. konsultasikan dengan dokter Anda karena mungkin menurut ada tumbuh kembali tapi sebenarnya bukan.



======================================================================
untuk bapak BUDI : tentang RANULA






Terimakasih Dokter Dondy, atas penjelasan awal tentang keluhan saya. hari rabu tgl 7/01/09 saya (BUDI SUKMAJADI)pergi ke RSU Bekasi atas rujukan dokter Puskesmas, kemudian kata dokter spesialis Bedah Mulut ini namanya penyakit RANULA. Selanjutnya harus di operasi hari senin besok tgl 12 jan 09. Yang jadi pertanyaan saya setelah operasi nanti Apakah ada efek samping terhadap sistem pencernaan, Apakah faktor penyebab penyumbatan air liur dapat diatasi, tanpa operasi? dan apakah setelah operasi dilakukan tidak akan terjadi penyumbatan lagi? itu saja dok ungkapan saya..Sekaligus minta dukungannya dan Do'anya dari Dokter.. Trims... Viva Dokter Dondy



drgDONDY :ya terima kasih kembali pak budi, ranula hampir sama dengan mucocele, patogenesa atau pun penyebabnya hampir mirip , sama sama melibatkan kelenjar air liur,kelenjar yang terlibat disini adalah submandibula, letaknya persis seperti gambran yang saya tunjukkan disebelah kiri, dan mungkin ini gambaran ranula yang terjadi pada anda. Kelainan ini tidak berhubungan sama sekali dengan sistem pencernaan, oleh karena hanya kelainan lokal saja dan bukan sistemik ( kelainan yang berhubungan dengan pembuluh di tubuh ). Disebut ranula oleh karena kelainan ini mempunyai kemiripan bentukan seperti perut katak. Letaknya spesifik didasar lidah seperti yang anda keluhkan sebelumnya. Bilamana telah diangkat jarang sekali terjadi kekambuhan, oleh karena kapsul yang menyelingkupi kelainan ini telah diangkat sempurna, bila tidak bersih kemungkinan bisa juga terjadi kekambuhan oleh karena terdapat sisa2 dari epitel pada bentukan ranula ini.Tapi dokter anda pasti akan melakukannya sesuai dengan standart profesi kedokteran yang ia punyai , so tidak perlu kwatir pak.Oke selamat melakukan operasi, anda sudah melakukannya mungkin ketika tulisan ini saya buat. Tenang saja pak, take it relax n easy, take deep breath, anda sudah melakukan perawatan yang tepat di tangan dokter gigi BEDAH MULUT ANDA dan jangan lupa teruskan kebiasaan healthy life stylenya . Salam untuk keluarga di rumah....

Anonim mengatakan...
Dok...terimakasih atas jawaban dan penjelasan Dokter tentang keluhan penyakit saya ( Budi Sukmajadi, jakarta). Dok..operasi pengangkatan ranula saya tidak jadi dilakukan, karena menurut dokter spesialis bedah mulut ga perlu di angkat dengan alasan benjolan agak mengecil..kemudian dokter itu memberikan resep obat sejenis antibiotik dan vi.becomC. sampai ada reaksi. setelak saya mengkonsumsi obat tersebut sampai habis.. ternyata Ranula itu tetap ga berubah..sama seperti sebelum dikasih obat oleh dokter...Kemudian dokter itu hanya menyarankan supaya gigi saya yang sudah rusah dekat tumbuhnya ranula itu segera dicabut. Hal ini membuat saya bingung..dengan diagnosa dokter di RS Bekasi. padahal prosedur untuk melakukan operasi sudah lengkap. Saya sudah cek darah,dan rongent Panoramik Rahang gigi saya. tapi entah ketika hari itu kita udah janjian tuk operasi kemudian dokter mengatakan udah mengecil dan tidak apa-apa. Dok... mohon saran dan solusi apa selanjutnya yang saya harus lakukan..Trims...banyak...Salam juga buat keluarga Dokter Dondy di Rumah... ( Budi Sukamjadi, Bekasi jawa barat )
drgdondy mengatakan...
mucocele dan ranula dalah mucous retention cyst yang termasuk kista juga, ia mempunyai selaput yang melingkupinya, memang ada kemungkinan kekambuhan bila tidak diangkat, saya sendiri tidak tahu alasan kenapa bedah mulut tidak mengajurkan untuk diangkat, mungkin ada beberapa kondisi memang yang tidak perlu diangkat, pemeriksaan perlu ditegakkan pula dengan pengamatan visual pak. Jadi saya juga secara persisnya tidak bisa berkomentar lebih lanjut. Pencabutan gigi dekat dengan mukokele kemungkinan juga bisa membantu anda, dengan terangkatnya gigi yang rusak kemungkinan selaput ranula juga bisa diangkat. Jadi tidak menimbulkan luka baru.Dan obat yang diberikan apda anda adalah unmtuk meningkatkan ketahanan tubuh, tidak bisa menyembuhkan ranula anda. Perawatan definitif dari ranula hanya dengan cara mengangkatnya.Anda bisa minta second opinian dari dokter bedah mulut yang lain ( ganti dokter ),jangan lupa bawa semua berkas pemeriksaan yang telah anda lakukan. itu adalah hak anda sebagai pasien. Semoga membantu jawaban saya dan semoga lekas menemukan solusi yang tepat.
 

====================================================================== 
selamat malam dok,
saya punya ranula di sebelah kanan bawah dekat pangkal lidah. namun, bengkaknya menjalar hingga nyaris ke depan, ke dekat gigi taring bawah. apakah itu wajar?

kira-kira dua bulan lalu ranula ini muncul. suatu ketika, sempat pecah dan keluar cairan bening agak kekuningan yang kental. setelah pecah, ranula kempes. saya kira sudah sembuh karena bengkaknya menghilang sama sekali. tapi beberapa minggu kemudian muncul lagi bengkak di tempat yang sama.

sudah dua kali pecah, kemudian kempes, lalu bengkak lagi. saya jadi heran, apakah ranula ini memang perlu operasi untuk penyembuhannya? penyebabnya sebetulnya apa? apakah setelah dioperasi tidak akan ada pembengkakan lagi?

terima kasih 

Jawab:
ranula penyebab utamanya sih belum pasti karena apa, yang pasti jadi penjelasan ilmiahnya terjadi karena ada kista kelenjar ludah di bagian bawah lidah (Sublingual), intinya sih kista ini terjadi karena memang ada pelebaran vaskularisasi (saluran2) kelenjar ludah...

memang seperti itu gan, kalo pecah akhirnya timbul lagi, karena secara ilmiah, sel-sel yang yang pecah tadi akhirnya regenerasi seperti semula >--- ranula

solusinya : di bedah marsupialisasi (istilahnya) jadi dibedah diangkat tuh satu jaringan kista dan isi cairannya, habis itu diiket (seperti di jahit)

biasanya sih jarang terjadi kekambuhan (rekurensi) dari ranula kalo udah di bedah marsupialisasi, coba agan bawa priksain aja ke Poli Gigi dan Mulut di RSHS bandung - di lantai 3, nanti di bagian Bedah Mulutnya ada kok, bisa tuh dilakuin tindakan

Semoga cepat sembuh :angel 
======================================================================



Kira-kira itulah penjelasan singkat tentang RANULA. Siapa yang ga syok baca artikel seperti itu? Yah untuk ukuran seperti aku yang penakut, itu cukup membuatku Syok berat.

     Selang beberapa hari, tepatnya hari Selasa 27 Mei 2014 aq memberanikan diri ke dokter. Walaupun aq tau sebenarnya harus konsultasi ke bagian bedah mulut, tapi aq mau coba dengar pendapat dari dokter umum dulu. Aq pun konsultasi ke dokter umum di sebuah rumah sakit di bekasi.
     Dokter umum tidak mengetahui dengan pasti itu apa (mungkin takut salah diagnosa), dan di rujuk ke dokter bedah mulut. Pada hari Sabtu, 31 Mei 2014 aq pun konsul ke bedah mulut. Seperti apa yang aq pernah baca artikel sebelumnya, dokter bedah mulutpun mengatakan bahwa itu adalah RANULA. Aq bertanya banyak tentang ranula, sekaligus ingin mengkonfirmasi apakah yang dikatakan di artikel itu benar? dan ya, memang seperti itu adanya.
     Ranula memang tidak ada obatnya, jalan untuk menyembuhkan nya memang harus operasi. Saat operasi, selaput yang menyelimuti si cairan itu akan di angkat kemudian saluran air liur akan di jahit terbuka (si dokter mempraktekkan yg di maksud jait terbuka dengan sebuah kertas). Penyebab dari ranula bisa banyak hal, bisa karena trauma, terbentur, cacing kecil, batu (akibat penumpukan kalsium), dll. Kalau di kaitkan dengan trauma & terbentur, aq mengambil kesimpulan bahwa ranula ku ada karena ke sogrok sikat gigi seperti yg aq ceritakan di awal (ga tau bener apa ga), karena hasil CT SCAN tidak menunjukkan adanya batu atau penyakit lain selain ranula.
     Sebenarnya operasi ranula tergolong operasi kecil, karena bisa di bius lokal & si pasien langsung pulang. Berhubung ranulaku sudah besar (sampai terlihat di bawah dagu, yg aq fikir awalnya karena aq gemuk), jadi dokter menyarankan untuk bius total. sempat maju mundur untuk operasi, takut yg sangat-sangat menghantui fikiranku. Banyak bengong karena mikir yang macem-macem, nangis karena mikir yang macem-macem, gelisah karena mikir yang macem-macem. Di samping itu aq juga berdoa memohon petunjuk & agar diberikan kekuatan, keberanian & kelancaran seandainya memang harus operasi.

     Sempet janjian sabtu, 7 Juni 2014 mau operasi. Tapi kok ragu ya. badan lagi ga fit & bentrok sama acara tur Staff. Dari pada ga dapet 22 nya (operasi & tur), mending tanya lagi sama dokternya by sms. Jawabannya "lebih baik operasi di tunda". Alhamdulillah, ga jadi galau. hehehehehehe.. akhirnya ikutan tur staff.
     sempet tanya-tanya lagi, prosedur sebelum operasi adalah harus cek darah & ronsen torax. Apakah bisa dilakukan dalam 1 hari. cek darah, ronsen, operasi. Dan jawaban dokternya, kayaknya riskan kalau dilakukan dalam 1 hari. Alhasil hari sabtu, tgl 14 Juni 2014 cuma cek darah & ronsen. cek nya sih cepet, nunggu hasilnya yang lama. Sambil nunggu hasil lab, aq cek biaya buat operasi. Dan ternyata, Masya Allah ya. ini yang namanya sehat itu mahal. Tapi ga apa2, jalanin aja dengan ikhlas.

     kamis, 19 Juni 2014. Fix nih mau operasi. Udah sewa kamar (udah kayak hotel aja), udah cek ini itu, udah di infus, udah masuk kamar operasi, udah di bius,dokter siap beraksi, dan ternyata ga jadi operasi saudara-saudara. Kaget juga sih, pas sadar. Loh kok belum di operasi. tanya ke perawat katanya saat mau masukin alat kedalam mulut, ada sesuatu yang keras & menghalangi. Dokter tidak berani ambil resiko. Karena takut ada "masa" yang lain. Akhirnya di suruh CT SCAN.
      Jumat, 20 Juni 2014 aq keluar dari rumah sakit dan langsung menjalani proses ct scan. Hari sabtu, 21 Juni 2014 aq kembali kontrol ke dokter sambil membawa hasil ct scan. Ternyata hasil ct scan tidak menunjukkan "masa" yang lain. yang ada hanya ranula yang sudah lumayan besar. Aq merasa lega, dokter pun lega. karena itu bukan apa2. sempet khawatir bagaimana kalau tidak bisa di operasi. Tapi dokter bilang, itu bisa di operasi.
      Janjian hari sabtu besok, 28 Juni 2014 Insya Allah aq mau operasi. Bagi semua yang membaca artikel ini, semoga bermanfaat ya. Dan mohon doanya Mudah-mudahan di berikan kelancaran & operasinya berhasil. Juga aq diberikan kesembuhan. aamiin....

Deg-degkan menunggu hari sabtu.
Ya Allah, beri hambamu ini kesehatan & umur panjang,
Ya Allah, beri hambamu ini kekuatan & ketabahan dalam menjalani ujian yang engkau berikan,
Ya Allah, beri hambamu ini keyakinan dalam mengambil keputusan ini,
Ya Allah, beri hambamu ini keberanian saat detik-detik menjelang operasi,
Ya Allah, jadikan hambamu ini hamba yang selalu bersyukur atas nikmat sehat yang engkau berikan.
Aamiin.

bersambung ke :
penyumbatan-kelenjar-air-liur-ranula-2 
penyumbatan kelenjar air liur (RANULA) - 3

Tuesday 17 June 2014

Outing Staff PT. Koyo Jaya Indonesia (2)

sambungan dari cerita yg pertama


setelah puas istirahat sejenak, ga afdol kayaknya kl belum foto-foto lagi. Ayo lah kita foto bareng lagi.



Buat pemanasan, ikuti ucapan si mas EO ya?

bentuk jarinya seperti ini ya...

letakkan tangan di dagu (si mas EO sambil meletakkan tangan di jidad). Ternyata banyak yg tertipu (kecuali saya). ha..ha..ha...







udah puas ketawa ketiwi sebagai pembukaan, waktunya kita seru-seruan nih. Dengan di pandu si mas dari EO, kita main game dulu yuk. sebenernya sih ada beberapa macam. tapi yg kena ke foto cuma segini.














     Setelah haha hihi kita main game, istirahat dulu. abis itu baru deh kita main permainan yg di tunggu-tunggu.
apakah itu? RAFTING. yeeeee..... kita basah-basahn yuk..... ayo kita ke tempat rafting, tapi jalur ke sana, kita lewati dulu jembatan gantung ya. hihihi... ada yang takut tuh, sampe pegangan erat. ada juga yang bergaya.

Gaya dulu ah...


jangan di goyangin dong jembatannya, takut jatoh nih.






Tiba di tempat rafting, jangan lupa pake pelampung & helm ya. Demi keselamatan




















 Selesai basah-basahan, ganti baju. Istirahat, solat, makan siang. sambil ISOMA, kita foto-foto lagi.















Abis foto-foto, yuk kita bagi-bagiin doorprize. Penasaran sama kado-kado yg ada di bus yang sempet terpampang fotonya waktu di awal-awal aq cerita. Mau tau isinya apa aja? cekidot...

Pembukaan dulu sama pak ketua staff



























enak nih yg dapet doorprize utama. dapet blender loh.



Selesai sudah acara bagi-bagi doorprize, sekarang coba cari foto kamu. ada ga ya?

Ayo di pilih-di pilih (hasil jepretan tukang foto keliling)

Game seru udah, rafting udah, istirahat maksi udah, bagi-bagi doorprize udah, sekarang saatnya acara bebas. Sebenernya masih ada beberapa wahan permainan lagi yg bisa di kunjungin. tapi berhung acara udah siang, jadi ya ga ada deh naik-naik wahana yg lainnya. yang ada kita-kita pada sibuk belanja cari oleh-oleh. Kita kejar waktu biar sampe rumah ga terlalu malem (maklum, sebagian besar udah pada berkeluarga, ga tega rasanya ninggalin suami/istri & anak di rumah). begi nih situasi acara bebasnya.















sibuk liatin foto waktu rafting


sibuk liatin foto waktu rafting











belanja udah, saat nya kita pulang. kembali ke suami/istr & anak di rumah. Tapi loh kok busnya nyempil di belakang ya. susah nih keluarnya. kl bagitu, kita solat dulu deh. sambil nunggu bus bisa keluar karena terhalang sama bus-bus lainnya, sambil nunggu yang lagi pada solat, kita ngebakso dulu yuk...





Selesai ngebakso, selesai solat & bus pun udah mulai bisa keluar. Mungkin kira-kira jam 16.30 bus keluar dari taman matahari. Alhamdulillah jalanan ga terlalu macet. Sampai tol bekasi barat waktu menunjukkan pukul 18.00. Dan aq pun sampe rumah sekitar jam 19.00. Alhamdulillah hari ini begitu berkesan & menyenangkan. Kapan ya tur lagi, tapi bersama keluarga. Yah mudah-mudahn tahun depan bisa terwujud. Aamiin...

Saat-saat perjalanan pulang, ga sempet di foto. Mungkin si seksi dokumentasi udah capek ya. xixixixixixi.....


Outing Staff PT.Koyo Jaya Indonesia (1)