Waktu awal-awal covid ini masuk Indonesia, sekitar Februari 2020, duh.... rasanya tuh takuuuuutttt banget deh. Alur kehidupan langsung berubah drastis. Tetiba semua orang menggunakan masker, rajin cuci tangan, hand sanitizer & hand wash langka, masker juga muaahaaal nya..... Anak-anak sekolah diliburkan, bahkan tetiba semua anak sekarang jadi home schoolling 😄
Saat itu aq pun berdoa: ya Allah, jauhkan lah kami dari penyakit berbahaya dan virus corona. Versi alfa, beta Alhamdulillah kami aman. Semenjak gencar yang katanya sekarang ada varian Delta, nah.... di jaman si delta ini aq dan keluarga ternyata terinfeksi. Ntah lah yang ku alami ini varian apa. Yang pasti yang aq rasakan, dia cepet banget nular nya.
Aq tuh pengen jelasin dulu ya tentang si covid-19 varian delta ini. Sependek pengetahuanku, varian ini lebih cepat menular. Tapi virus ini akan mati dalam jangka waktu 10 hari. Seharusnya jika tidak ada gejala atau gejala ringan sampai sedang, masih aman ya isolasi mandiri di rumah. Kecuali yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid). Setelah isoman 10 + 3 hari tanpa gejala, walaupun masih terdeteksi positif (+), kita boleh keluar rumah kok. Karena memang virusnya itu udah mati, gak akan menularkan lagi. Yang ada hanya sisa atau bangkai virusnya aja. Dan tidak perlu di swab ulang. Tapi kalo mau di swab ulang biar pasti, ya enggak apa2.
Jadi, awalnya tuh si Ghania bersin-bersin. Tapi dia enggak kenapa-kenapa. Nular ke Shakila. Shakila bersin, pilek sedikit dan demam. Demam sampe 3 harian. Sampe shakila bilang : harusnya ghania yang begini (sakit), kenapa jadi aq 😭 (sambil nangis).
Yang namanya anak sakit, pasti di sayang-sayang, di peluk, di cium, di kasih semangat biar cepet sembuh. Sampe Jidda bela-belain nginep di rumah biar bisa ngerawat shakila.
Sabtu, 12 Juni 2021. Shakila mulai demam.
Shakila mulai demam tanggal Sabtu,12 Juni 2021, sampai tanggal Senin,14 juni 2021. Niatnya hari selasa, 15 juni 2021 mau masuk kerja. Karena shakila juga udah sembuh ya kan. Udah bisa main diluar, udah enggak demam, udah seger.
Shakila demam juga enggak sampe yang lemes banget sih. Dia walaupun demam, masih bisa jalan-jalan. Cuma kenapa kok tumben gitu, demam sampe 3 hari. Panasnya naek turun aja. Ok lah ya, yang penting kan shakila udah sembuh (belum tau ternyata kena covid).
Selasa, 15 Juni 2021. Aq dan Ghania mulai demam
Niat mau masuk kerja, lah kok badanku meriang. Memang waktu shakila sakit, aq juga udah mulai bersin-bersin. Pilek sebentar, gak sampe sehari trus sembuh. Tapi pas hari selasa pagi, badan meriang. Ijin keatasan gak masuk dulu karena sakit. Tapi, berhubung ada kerjaan yang urgent, akhirnya aq WFH sebentaran. Ya Allah, itu bener-bener perjuangan banget deh.
Jumat, 18 Juni 2021. Tes lab dan antigen
Akhirnya pada hari jumat siang, tanggal 18 Juni 2021. Aq memutuskan untuk cek lab dan antigen di prodia. Untuk biaya pemeriksaan Lab, sebesar Rp.388.000. Untuk biaya antigen, sebesar Rp. 250.000
Hasil lab dan antigen bisa keluar hari itu juga. hanya menunggu 1 jam. Hasilnya :
Hasil lab, semua normal kecuali leukosit agak rendah.
Daaaaaannnn... hasil antigen aq REAKTIF.
Sebenernya aq udah enggak kaget dengan hasilnya. Karena yang aq bilang tadi, aq pun udah curiga. Waktu aq demam, penciuman mulai berkurang. Minyak kayu putih harus didekatkan di hidung baru kecium baunya. besok-besok kalo gak salah hari ke-3 aq demam. Mulai hilang penciuman. Nah... makin curiga kan. dan ternyata bener, aq REAKTIF.
Ngeliat hasil ku reaktif, suami akhirnya malam itu juga antigen di RS. Seto Hasbadi. Biaya antigen di sana sebesar Rp. 150.000.
Tunggu setangah jam, dan keluar hasilnya. Hasilnya ? REAKTIF/POSITIF juga 😥.
Besoknya lapor RT. aq laporan untuk 2 RT 😆. RT ditempatku tinggal, dan RT di rumah mama. Karena setiap hari aq berinteraksi dan kesana. Mengingat disana juga sakit semua. Dari RT di rumah mama, disarankan untuk antigen semua, biar jelas. Jika memang ada yang positif, maka RT akan lapor ke RW, kemudian RW lapor ke kelurahan dan puskesmas.
Sabtu, 19 Juni 2021. Semua anggota keluarga yang di rumah mama antigen. Mulai ISOMAN.
Hari itu, akhirnya secara bergantian mereka antigen. Hanya mama, papa, adek ku, dan suaminya. Untuk anak-anak enggak aq antigen. Dan hasilnya semua positif. Semenjak inilah kami resmi Isoman atau isolasi mandiri di rumah. Seperti yang dijelaskan diatas barusan, maka RT lapor ke RW. Seharusnya ada petugas puskesmas yang datang ke rumah untuk periksa keadaan, tapi mungkin karena petugas juga lagi kewalahan, lagi keliling dan enggak kepegang. Akhirnya aq sekeluarga disuruh datang langsung ke puskesmas untuk PCR.
Selasa, 22 Juni 2021. PCR ke puskesmas.
Kali ini semua aq PCR. Termasuk anak-anak. Shakila, Ghania dan Rafid. Hasil PCR keluar lumayan lama yah. Katanya maksimal 5 hari baru keluar. Oh ya, untuk PCR di puskesmas gratis. Asal ada surat hasil antigen dan KK. Waktu PCR, puskesmas penuh. Karena berbarengan dengan jadwal yang vaksin. Untuk shakila dan keluarga mama, hari rabu, 23 Juni 2021 baru PCR ke puskesmas.
Kamis, 24 Juni 2021. Hasil PCR keluar.
Penasaran banget hasilnya gimana. Walaupun 90% aq yakin pasti hasilnya positif juga. Tapi pengen tau aja gitu nilai CT nya berapa. Katanya kan semakin rendah nilai CT, semakin banyak virusnya. Semakin tinggi nilai CT, semakin sedikit virusnya. Dan Ghania sebenernya terpapar covid atau enggak ?
Akhirnya hasil yang ditunggu-tunggu ada juga. Hasil di kirim lewat WA dalam bentuk pdf.
Hasil PCR kami, :
Pemeriksaan : RT-PCR SARS CoV-2
1. Aq sendiri (Bundanya Shania)
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 18,199
N gene : 17,074
Gejala : bersin2, pilek sehari, batuk, demam naik turun 3 hari,
BAB cair, lambung sempet sakit sehari, penciuman hilang, perasa cuma bisa ngerasa manis, pait sama pedes,
cepet capek, kalo udah capek nafas ngos-ngosan.
2. Papanya
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 23,934
N gene : 21,332
Gejal : badan enggak terasa demam, tapi di ukur suhunya 38. cuma sehari. tenggorokan kering, kaki dingin, indra perasa berkurang.
3. Shakila
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 29,426
N gene : 28,512
Gejala : Bersin2, pilek sehari, batuk, demam naik turun selama 3 hari. Setelah itu enggak ada gejala.
4. Ghania
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 20,910
N gene : 18,957
Gejala : Bersin2, pilek, batuk, demam naik turun 3 hari. Setelah itu enggak ada gejala.
5. Mbah kakung
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 13,926
N gene : 14,746
Gejala : bersin2, pilek, demam, badan lemes. tapi cuma beberapa hari. Setelah itu gak ada gejala.
6. Jidda
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 17,176
N gene : 16,777
Gejala : bersin2, pilek, batuk, demam, mulut pait, penciuman hilang, nyeri sendi bagian pinggang kebawah
7. Retno (aunty neno)
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 19,246
N gene : 18,426
Gejala : demam, pilek, batuk lumayan lama, hilang penciuman, perasa cuma bisa rasa manis, pedes, pait
8. Amanto (om anto)
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 19,652
N gene : 18,934
Gejala : demam
9. Rafid
Hasil : Positif
ORF1 ab gene : 18,176
N gene : 16,816
Gejala : demam
Setiap orang gejalanya beda-beda. Tapi semua merakasan demam. Dan rata2 batuk pilek. Jadi yang aq rasa bersama keluarga, gejala awal itu seperti batuk pilek biasa.
Oh ya, kami dapat obat dari puskesmas. untuk anak2 dapat vitamin (prucurma plus) dan paracetamol. untuk yang dewasa, ada azythromycin (katanya antibiotik), vitamin, paracetamol, obat batuk acetylcysteine, trus apa lagi ya lupa. pokoknya obatnya lumayan banyak. ada untuk radang juga. Tapi enggak ku minum semua.
Setelah kami semua resmi positif, mulailah kami isoman. kami isoman 2 rumah. Shakila di rumah mbahnya. Misah dengan aq, papanya dan ghania.
Perburuan stock makanan dan obat2an pun dimulai. Semua kehidupan kami berubah. Anak-anak gak bisa main, Shakila dan Ghania gak bisa ketemu dalam waktu yang lumayan lama, yang tadinya jarang makan buah, sekarang harus makan buah 😂, yang tadinya ngerokok dan ngopi, ini jadi enggak ngerokok sama sekali dan enggak ngopi. Tapi udah sembuh dari covid, balik lagi ngerokok dan ngopi 😏.
Untuk stock makanan, cari yang awet. Seperti telur, ayam, ikan, sayur sop, nugget, mi instan. Untuk buah, di awal2 terkena covid kami selalu sedia pisang. Katanya pisang bagus. Buat jaga2 juga kalo ghania susah makan, jadi bisa makan pisang. Mi instan, buat jaga2 kalo yang dewasa lagi gak nafsu makan 😜.
ini Media covid yang pernah aq dapat dari Adek ku. Terima kasih aunty Fitri :)
MEDIA COVID
Kit Media covid diperlukan dirumah
1. Paracetamol dan antibiotik
2. Obat kumur
3. Vit. C dan D3
4. Vit. B kompleks
5. Uap
6. Oksimeter
7. Tabung oksigen (untuk darurat)
8. Latihan pernapasan
Covid tiga tahap
1. Gangguan pada hidung -- waktu pemulihan adalah setengah hari. Menghirup uap, vit. C. Biasanya tidak ada demam. Tanpa gejala.
2. Sakit tenggorokan, waktu pemulihan 1 hari (kumur air panas, air hangat lemon diminum, obat kumur). Jika demam : paracetamol, Vit C dan B kompleks, jika parah antibiotik.
3. Batuk paru-paru dan sesak nafas 4 hingga 5 hari (Vit C dan B kompleks), berkumur air panas, oksimeter, paracetamol, bantu dengan oksigen jika parah, banyak minum dan latihan pernafasan dalam.
Tahap kapan mendekati rumah sakit :
pantau level oksigen, jika mendekati 43 (normal 98-100), maka anda perlu tabung oksigen.
Saran dari rumah sakit isolasi didalam bisa dilakukan dirumah.
Obat-obatan dirumah sakit/rumah waktu isolasi
1. Vitamin C-1000
2. Vitamin E
3. Dari jam 8-10 wib sinar matahari selama 15-20 menit.
4. Makan telur sehari 1 butir
5. Istirahat/tidur minimal 7-8 jam
6. Minum 1,5 liter air setiap hari
7. Semua makanan harus hangat (tidak boleh dingin)
Perhatikan bahwa pH virus corona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5.
Karena itu, yang harus kita lakukan untuk menghilangkan virus adalah mengonsumsi lebih banyak makanan alkali diatas tingkat keasaman virus seperti :
1. Pisang
2. Lemon hijau - 9,9 pH
3. Lemon kuning - 8,2 pH
4. Alpukat - 15,6 pH
5. Bawang putih - 13,2 pH
6. Mangga - 8,5 pH
7. Tangerine - 8,5 pH
8. Nanas - 12,7 pH
9. Selada air - 22,7 pH
10. Jeruk - 9,5 pH
Bagaimana mengetahui bahwa anda terinfeksi virus corona?
1. Tenggorokan gatal
2. Batuk kering
3. Suhu tinggi diatas 37,3 derajat celcius
4. Sesak nafas
5. Kehilangan bau
6. Diare
Lemon dengan air hangat menghilangkan virus diawal sebelum mencapai paru-paru.
-----------------------------------------------------------------------------
Back to isoman.
Waktu awal-awal setelah PCR ke-1, bener-bener badan rasanya capeeekkk banget deh. Nafas ngos-ngosan. Tapi banyak yang harus di urus. Harus mengolah stock makanan biar besok-besok udah enak.
ini keadaan dapur ku waktu awal-awal isoman.
Beberapa stock masakan dan obat-obatan selama isoman.
* Milagross (udah abis 2 dus)
* SOMAN
* Slutena
* Izumio
* Vit. C 1000
* Vit. C EsterC (masih belum diminum sampe sekarang)
* Susu beruang (dari 14 kaleng, tinggal 2)
* Algatea
Bikin minuman sehat juga. Rebusan jahe + sereh + gula merah. Kalo udah hangat, bisa diminum pakai madu.
Lemon tea hangat. Dan infus water dari potongan lemon hijau.
Oh ya, disarankan setiap hari itu makan telur rebus 1 butir. Makanya stock telur itu wajib ada.
Selama kami covid, yang aq rasain tuh setiap tidur enggak pernah nyenyak. Pasti deh sebentar-bentar bangun. Mungkin ada rasa cemas atau gimana, aq juga kurang tau. Tapi info dari teman yang terkena covid juga sama, tidur nya gak bisa pules.
Alhamdulillah udah bebas 😀. Alhamdulillah Shakila bisa ketemu lagi sama adek nya. Alhamdulillah kami bisa berkumpul lagi semua.
Fiuh....campur aduk. Antara rasa takut, dan rasa bersyukur.
Takut karena mama papa ku yang sudah lansia ikutan terkena juga, tapi alhamdulillah enggak kenapa2. Takut juga karena anak2 ku yang masih usia dibawah 11 thn terkena juga. Takut aq sendiri atau yang lain ternyata ada penyakit penyerta, tapi sekali Alhamdulillah. Karena atas izin Allah SWT kami semua bisa survive.
No comments:
Post a Comment