Tak terasa kini bayi bayi kita sudah mulai beranjak besar, rasa cinta makin menguat tatkala melihat kelucuan bayi kita yang mulai belajar berbicara,
belajar berkomunikasi, bercengkerama, belajar menirukan gaya orang
tuanya dan yang terakhir adalah belajar makan sendiri. Melatih bayi
untuk dapat makan sendiri tentunya merupakan sebuah tanggung jawab orang
tua, dan merupakan juga sebagai salah bentuk pendidikan dini kepada
anak kita agar kelak bisa mandiri.
Makan adalah wujud tanggung jawab paling dasar yang
dikenalkan pada anak. Jadi memungkinkan, ajarkan bayi menyuap makanannya
sendiri lebih dini. Tentunya kita harus melihat usia dan tahap perkembangan otak anak.
Sebenarnya, sejak usia 18 bulan, umumnya anak sudah bisa diajarkan
tanggung jawab. Di masa ini anak mulai mengalami perkembangan individu
dan punya ekspetasi sosial. Perkembangan ketika anak bisa mengambil dan
memasukan sendiri makanan ke dalam mulutnya, ketika anak bisa memilih
bentuk dan rasa yang ingin dimakan, atau ketika bayi bisa meminum dengan
gelas bergagang dan mengembalikannya lagi tanpa membantingnya. Ajarkan
anak bisa makan sendiri, tentu saja harus dengan sabar dan fleksibel,
karena biasanya memerlukan pelajaran yang berulang-ulang.
Berikut beberap hal yang perlu diperhatikan orangtua agar bayi dapat melakukan makan dengan sendiri
- Cuci tangan bayi dengan sabun dan semua perlengkapan makan harus dicuci bersih, aman, dan nyaman dikenalkan.
- Cari perlengakapan makan yang terbuat dari plastik (food grade), dengan ujung bulat dan tidak tajam agar tidak melukai bayi.
- Yakinkan bayi merasa aman dan nyaman di kursi makannya. Jika kita memilih menggunakan kursi yang tinggi, gunakan sabuk pengaman agar tidak jatuh. Kursi makan jauh dari tembok, aman dari karpet, meja, atau perlengkapan lain yang bisa dijangkau tangannya.
- Lengkapi bayi dengan tadah liur, tisu, atau lap, dan alasi tempat makannya dengan alas dari plastik.
- Biarkan mereka bereksperimen sendiri dengan makanannya. Hal ini juga baik guna perkembangan otak kiri dan kanan bayi.
- Jangan takut dan terganggu, awalnya, lantai dan dinding akan sedikit kotor, karena di awal-awal bayi belajar makan, tangannya memainkan piring dan mainan, membalikannya dan melemparnya ke lantai atau dinding. Bersabarlah dan ajarkan secara bertahap cara makan yang benar.
- Beri bayi sedikit makanan bayi di mangkuknya dan sendok untuk memainkannya. Jika belum terampil, biarkan ia menggunakan tangannya.
- Tetaplah kita menyuapkan makanan yang sudah disiapkan sesuai porsinya sambil anak belajar makanan sendiri.
- Jangan memberikan makanan bertekstur keras yang susah dikunyah dan menyebabkan tertelan utuh atau menyumbat tenggorokan.
- Perhatikan jangan sampai bayi tersedak atau salah memasukkan makanannya ke mata atau hidung, bukanya ke mulut karena koordinasi tangannya belum baik. Segera lap muka dan tangannya untuk menghindari makanan masuk ke mata atau hidungya.
- Bagi bayi yang gemar mengunyah dan menelan, jangan pernah terus menerus menjejalkan makanan ke mulutnya. Periksa mulutnya, jika terlalu penuh, keluarkan dengan tangan kita yang bersih dan upayakan ia menelan makanannya.
- Beri mereka beberapa pilihan menu sehat yang tentunya disesuaikan dengan kepeluan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi
- Jangan terlalu memaksa bayi. Kadangkala orangtua memaksa makan anaknya pada saat bayi tidak merasa lapar.
- Jangan berika cemilan manis, keripik yang gurih dan berbumbu, karena makanan ini sifatnya mengenyangkan dan nilai gizinya nyaris tidak ada.
- Jangan terlalu banyak memberi jus atau susu untuk bayi sebelum makan terlalu kenyang akan membuat bayi menolak makanan utamanya.
- Biarkan bayi meneruskan makan sendiri sampai porsi makanannya habis dimakan.
No comments:
Post a Comment