Assalamualaikum wr. wb

Blog ini sebenarnya adalah sebagian besar berisi informasi tentang bayi dan balita.
karena aku mempunyai anak yang masih bayi.
Semua informasi yang aku pernah dapatkan, aku usahakan untuk di posting di blog ini dengan tujuan agar bermanfaat bagi orang banyak.
Demi kemajuan blog ini, tolong tinggalkan komentar atau vote anda.
Boleh juga kritik dan saran yang membangun.


Wassalamualaikum wr. wb
Bundanya Shakila


Wednesday, 29 March 2017

Alat peraga shalat dari kardus bekas



Ga sengaja ketemu sama blog orang yang menceritakan tentang mainan dari kardus. Penasaran sama siapa sih yang buat itu semua. Ubek-ubek dan ketemulah sama nama mba "Uchy Widya". Wuih, nih wanita bener-bener kreatif deh. Kalo aq mah cuma nyontek. Jadi ini idenya bukan murni ide ku loh ya. Tapi ini beneran keren deh. Boleh dicontek. Cara buatnya juga ga seberapa susah.

Kali ini aq coba buat alat peraga untuk sholat. Pas banget buat Shakila yang masih sekolah TK. Untuk bahan-bahannya sendiri, aq pakai kardus bekas susu, kardus bekas belanja bulanan, dan kardus bekas tisu gulung. Untuk engselnya biar orangnya bisa digerak-gerakin, aq pakai paper fastener.

Ini penampakan paper fastenernya :
Nyari ini di intermedia ga ketemu. Adanya mata ayam. Ribet ya kalo pake mata ayam. Harus ada alatnya lagi. Akhirnya dapet juga, tapi belinya online. Ah, ini barang bener-bener langka deh. Buatku, ini amat sangat berharga.

Lanjut ke alat-alat lainnya :
Kenapa gambar di atas ada jarum pentul dan palu segala? hahahaha...
Jadi ceritanya, ini waktu belum dapet paper fastener, tapi udah kebelet pengen buat mainan. Jadi coba pake jarum pentul, yang bayanganku jarumnya di bengkokin, mungkin bisa. Ternyata susah saudara2. Karena kardus yang ku pakai super tipis (kardus bekas susu). Sedangkan kalo jarum dibengkokin, ga bisa sampe mepet banget bengkoknya (ngeti ga ya maksudku?). Akhirnya terpaksa nunggu dapet paper fastenernya deh. Peralatan lainnya: cutter & lem jangan lupa ya.

Ok, sekarang kita lanjut ke cara pembuatan. Pertama pasti lah buat polanya dulu. Pertama yang ku buat adalah orangnya. Setelah orangnya, baru sajadahnya. Ukuran sajadah mengikuti tinggi orangnya ya. 




Nah untuk sajadah, nemu karton bekas alat kertas A4 di kantor. Cuma segini adanya.

Bisa lah buat sajadah doang mah. Ok, kita bikin pola sajadahnya kalo begitu. Lanjut gunting dan gambar-gambar sedikit. Jadinya seperti ini.

Sekarang tinggal buat pelengkapnya :
1. Jam (pasti tau lah ya cara buat jam)
2. Kotak untuk menempelkan orang,dll
3. Rol pemutar untuk waktu sholat

Untuk kotak dasarnya, sesuaikan aja ukurannya dengan orang,sajadah, jam, dan tentunya ukuran kardus yang ada ya. Untuk tata letak, bisa di atur sendiri. Karena aq ga punya kardus yang lebar, jadi aq buat yang agak tinggi.

Seperti itu kira-kita kardusnya. Buat lubang untuk waktu sholat. Dan disamping buat lubang bulat untuk rol pemutar waktu sholat.
Dan hasilnya seperti ini.

Shakila ga mau ketinggalan minta ikut di foto.

ok, sekarang buat waktu sholat. Lapisi kardus tisu gulung dengan kertas. Kemudian tuliskan waktu-waktu sholat.
Untuk ujung kardusnya, kasih kardus tambahan ya buat pegangan & ganjelan biar ga nyeplos ke dalam kardus dasar.

Sekarang tinggal tempel-tempel, jadi deh.
Untuk orang & sajadah, sengaja aq tempel pakai paper fastener. Biar bisa di copot & dibawa kemana-mana sesukanya shakila.
Kalo mau netep, sajadahnya bisa di lem. Kalo jam, aq lem.

Mainan edukatif sudah jadi, saatnya main sama shakila.






Monday, 27 March 2017

Progress Cluster Atlanta-2

Hari minggu, tanggal 26 Maret 2017.  Disempetin nih papanya shakila untuk nengok rumah. Alhamdulillah udah jadi. Ya walaupun belum 100 % sih. Tinggal air sama listrik.

Waktu nengok aq ga ikut, kebetulan barengan sama arisan keluarga. Jadi aq cuma terima foto dari WA aja nih. hehehehe...
Begini progressnya.

06 November 2016
Itu gambar rumah waktu bulan november thn lalu. Penampakan terbarunya nanti ya di akhir blog ini. Biar pada penasaran. Hehehehehe.....

Dimulai dari :
1. Carport
Ini bagiancarportnya. Untuk dataran rumah, sama dengan jalan. Beda dengan type lt.60. Kalo yang type itu malah rumahnya lebih tinggi dari jalan.

2. Depan kamar depan
Di depan jendela kamar ada space tanah kecil & ditanami pohon. Mungkin itu space untuk penyerapan kali ya. Karena di tembok samping jendela ada pipa kecil. Mungkin untuk aliran air dari genteng kalo hujan.

3. Keran air depan
Kalo diliat ada lubang kecil (panah biru). Itu untuk saluran air yang di depan.


4. Got
Di depan rumah gak ada got terbuka. Got nya ditanam dibawah tanah. Nah yang aq kasih panah biru, itu lubang got yang sewaktu-waktu bisa dibuka. Gotnya sih lumayan besar dan dalam ya. Mungkin lebih ke gorong-gorong.

5. Lubang WC
Lubang WC adanya pas di carport. Dengan kedalaman 1,5 m x 2m

6. Kamar depan
Ini kamar depan dengan ukuran 3m x 4m. Lumayan kan ga terlalu kecil.

Di kamar depan ada 2 lubang. Ini kayaknya untuk colokan listrik & saklar lampu.

7. Kamar belakang
Di kamar belakang juga ada colokan & saklar lampu. Ukuran kamarnya sendiri ukuran 3m x 3m.

Nah dikamar belakang juga ada jendelanya. Tapi menghadap kebelakang / dapur. Mungkin seandainya kamar mandi pindah kebelakang, jendela juga bakalan aq pindahin.

Ini colokan atau saklar yang ada di depan pintu kamar belakang. Persis di tembok kamar mandi.

8. Kamar mandi
Didepan kamar mandi ada saklar lampu



Untuk kamar mandinya, ukurannya cukup kecil menurutku ya. Cuma 1,5m x 1,35m kalo ga salah. Dengan Toilet duduk dan shower (panah biru).

9. Dapur
Persis di depan kamar mandi, ada pintu dan jendela menuju dapur.

Untuk dapurnya sendiri, memang tidak dibangun dari developernya. Kita harus bangun sendiri. Rencana Insya Allah kalo ada rezeki, kamar mandi bakalan pindah di belakang sini. Jendela kamar belakang juga bakalan pindah posisi. Kenapa kamar mandi mau aq pindah, soalnya tanah yang dibelakang ini panjangnya cuma 1,5m. Jadi biar nanti dapurnya di los aja (kamar mandi dan pintu dapur bawaan bakalan ilang).

Ini Lobang untuk pembuangan air kayaknya. Mungkin untuk tempat cuci piring kali ya.

Nah... Sekarang siapa yang penasaran sama tampak depan rumahku????
Ini dia.....

Ya Alhamdulillah, semoga bisa menjadi rumah yang membawa keberkahan. Aamiin












Thursday, 16 March 2017

anak tidak suka sayur, takdir atau bukan?


Sering denger kan ya anak kecil ga suka makan sayur?

ada sebuah artikel yang kutipannya seperti ini :

"Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa Anda sebagai orangtua perlu memperkenalkan anak pada sayuran sebanyak 5 sampai 10 kali sampai anak suka sayur tersebut. Ya, jika ingin anak Anda suka dengan sayuran, orangtua harus sabar memperkenalkan anak dengan sayuran. Menawarkan sayuran pada anak sejak dini secara berulang. Jika anak menolaknya, coba berikan lagi di lain waktu secara terus-menerus."


ini, aktualnya ga semudah membalikkan telapak tangan. Bukan cuma si ibu yang berperan, tapi juga lingkungan. Harus ada support dari lingkungan.

Mungkin ada yang bilang di dalam hati "Lo mah enak anaknya suka sayur, gampang ngomong gitu".

Tau kah anda bahwa saya juga berjuang untuk itu?

Tau kah anda saya berjuang untuk makan makanan sehat sejak shakila masih dalam kandungan?

Tau kah anda saya harus sedikit bertengkar atau adu mulut ketika papanya shakila marah2 karena anaknya saya suruh coba makanan yang dia ga suka ber-ulang2 ?

Tau kah anda kalau saya disalahkan sama orang tua karena masak makanan yang shakila tidak suka?

Tau kah anda saya selalu menjaga cemilan shakila dari yang manis-manis & gurih-gurih?

Tau kah anda seberapa besar biaya yang harus saya keluarkan untuk mengganti cemilan warung menjadi cemilan yang lebih sehat?

Tau kah anda sering kali makanan yang saya buat tidak termakan oleh shakila?

Yang anda lihat saat ini adalah hasil dari sebuah perjuangan.
Perjuangan yang saya lakukan sejak shakila masih dalam kandungan, dilanjutkan saat shakila mulai MP-ASI hingga detik ini.
Ya, sampai detik ini saya masih harus berjuang untuk beberapa macam makanan sehat yang shakila masih BELUM suka.

Apa yang shakila belum suka ?
* hati (ayam atau sapi)
* bawang bombay
* udang
Untuk sementara itu dulu yang baru ketemu. Mungkin besok-besok akan ada jenis makana lain yang dia belum suka.

Untuk hati ayam, beberapa hari yang lalu untuk sekian kalinya aq coba berikan ke shakila. Dengan olahan oseng ati paprika + bawang bombay. Hasilnya ?
Untuk paprika, memang baru-baru ini dia sudah doyan. Jadi ga masalah.
Untuk ati ayam, lumayan lah bisa masuk walau ga banyak. Minimal dia sudah sedikit mau menerima rasanya.
Untuk bawang bombay, masih belum mau coba. Padahal sudah dirayu. Mungkin memang belum saatnya.

Jadi saat aq dengar ada orang tua yang bilang anaknya susah makan sayur, seakan-akan flashback deh. Ke-inget lagi waktu jaman-jamannya perjuangan. Coba liat video ini deh. Apa jadinya seandainya dulu aq menyerah. Menyerah untuk memberikan buah-buahan ke shakila. Mungkin sampai sekarang shakila ga suka buah.

Contoh video diatas waktu shakila makan buah pir. Selain pir masih ada 1 buah lagi yang dulu shakila bener-bener gak mau. Yaitu PISANG.

Biasanya kan kalo anak bayi disuapin pisang bisa lahap ya. Shakila mah boro-boro. Yang ada di lepeh sama dia. Taukah anda berapa lama perjuangan sampai shakila doyan pisang? EMPAT TAHUN. 
Dari bayi sampai usia shakila kurang lebih 4 thn, baru dia suka makan pisang. 

Awal-awal cuma segigit. Besok-besok ada peningkatan 2 gigit, seper-empat, setengah, dan sampai saat ini dia bisa loh makan pisang yang ukuran sunpride sekali makan 2 buah. Pokoknya kalo beli pisang 1 kantet (apa ya namanya), paling 2 hari udah abis.

Apa lagi selain pisang ya? oh, kuning telur. Dulu sih masih bayi karena makan kuning telur dicampur bubur, jadi ok-ok aja. Begitu udah besar, dia mulai ga mau sama kuning telur. Mungkin karena seret. Coba terus, berawal dari kuning telur puyuh. Dia cuma mau makan kuning telur puyuh. Mungkin karena ukurannya kecil, jadi tidak terlalu banyak. Naik menjadi beberapa suap kuning telur biasa. Dan akhirnya sekarang kalo makan telur, ya sama kuningnya.

Kacang hijau. Kalau ini menurutku masih belum terlalu berhasil. Masih tahap perjuangan. Dulu belum dirasa aja udah ga mau makan kacang hijau. Sekarang semenjak papanya suka makan kacang hijau, lumayan lah masuk walau sedikit. Berawal dari kuah kacang hijau, naik jadi seujung sendok kacang hijau. Ini juga masih termasuk PR ku untuk terus ngenalin shakila.

Madu. Shakila mana mau minum madu. Padahal kan enak ya, manis. Karena terlalu manis ini lah shakila jadi ga doyan. Enek. Baru-baru ini shakila bisa lah minum madu. Caranya dicampur air. Jadi ga terlalu manis dan enek.

Kadang kita sebagai orang tua suka takut duluan kalo mau ngasih makanan ke anak. Takut ga doyan. Padahal belum tentu loh. Contohnya aq nih. Karena udah ngambil kesimpulan duluan kalo shakila ga doyan jeruk nipis + kecap (utk obat batuk), aq ga pernah kasih itu. Dan diluar dugaan, waktu jidda nya kasih itu ke shakila, anaknya enjoy aja gitu minumin itu jeruk nipis kecap.
Minum dengan senang hati pake sendok kecil kayak cemilan.

Jadi, kalau anak ga suka sayur itu takdir atau bukan?
Menurutku itu bukan takdir. Atau kalaupun takdir, itu takdir yang bisa dirubah. Tergantung usaha kita bagaimana. 

Diatas itu contoh nyata ya, pengalaman pribadiku. Kalo aq aja bisa, Kenapa kamu ga bisa?

Ayo terus semangat untuk ibu-ibu yang anaknya susah makan sayur. Jangan lupa baca juga artikel yang linknya sudah aq sebut diatas biar lebih jelasnya ya.




Tuesday, 14 March 2017

Kontrol ke-4 Dr. Yuditya Purwosunu SPOG

     Setiap kali kontrol, aq biasanya emang telp ke hermina dulu. Yah walaupun sebenernya nomer urut berdasarkan kedatangan. Nah kali ini kok susah banget nyambung ke herminanya. Sekalinya nyambung, tapi bagian pendaftaran sibuk melulu. Pulsa udah abis 4rb, tapi blm ada hasil. Ya udah lah akhirnya nekat tetep kontrol ke hermina. Tapi apa yang aq dapet? Aq ga kebagian nomer saudara-saudara. Sampai sana jam setengah 3 sore, ternya udah full 64 pasien. Apa mau dikata, harus diundur minggu depan deh kalo gitu. Daftar sekalian biar ga keulang lagi hal kayak gini.

     Akhirnya waktu kontrol yang ditunggu-tunggu tiba juga. Ini beneran deh, udah kayak nunggu gajian aja. Ga sabaran bawaannya. Sampai sana jam 2, aq udah dapet nomer 34. Padahal dokternya baru praktek jam 3 sore. haaaaa...... lama bingit. Aq kebagian masuk jam 19.30 wib.

     Waktu di tensi sama suster, ternyata tensiku tinggi. 130/80. Duh.... jangan sampe deh keulang lagi waktu hamilnya shakila. Ah, fikirku mungkin karena aq baru dateng, jadi masih capek. Selang setengah jam aq minta tensi lagi. Dan ternyata makin tinggi. 140/100. haaaaaaaaa.... tidaaaakkk.......
tapi emang waktu itu sih kepala terasa pusing. Ntah beneran pusing apa karena ketakutan yang berlebihan yang akhirnya jadi pikiran dan ter-realisasi.

     Ya udah lah, kita tunggu aja di ruang tunggu yang nyaman, ga gerah + dapet snack. Dari luar aq udah wanti-wanti minta papanya shakila untuk video-in waktu di USG nanti. Tapi ternyata layar yang di atas itu miring ke pasien. Jadi papanya shakila ga keliatan. Gagal deh.

     Saat USG, dokternya lumayan detail.

dr yudit : apa kabar bu?

aq : baik dok

dr yudit : ada keluhan ?

aq : rada pusing nih dok, kayaknya tensinya tinggi.

Lanjut tiduran dan siap untuk USG.


dr yudit : ni bu mukanya, masih kecil banget. Ni tungkainya, kakinya, pahanya, jantungnya, livernya, lambungnya, tangannya, dll.... (apa lagi dokternya bilang, lupa)

aq : semua normal dok?

dr Yudit : normal kok, ni detak jantungnya. Kayaknya ini gak tinggi tensinya.
 
aq : usianya berapa dok? beratnya berapa ?

dr yudit : 19w, berat 400 gr (kl aq ga salah denger, perasaan gede bgt ya?)

aq : alhamdulillah, jenis kelaminnya apa dok ?

dr yudit : mau tau bu? yang pertama apa?

aq : perempuan dok

dr yudit : yang ini ..... (sensor ah, biar pembaca penasaran)

aq : alhamdulillah, yang penting sehat dok.

dr yudit : kakaknya umur berapa skrg ?

aq : 5thn dok

dr yudit : jarang dibawa kesini ya?

aq : ga mau dok, takut

dokter Yudit juga sempet nanya2 tentang shakila, apakah shakila sehat? pertumbuhannya gimana? karena waktu hamil shakila aq darah tinggi.

seperti biasa, dr Yudit ngobrol saat usg sambil klak klik sana sini yang kadang aq juga ga tau itu gambar apa.  Dan ini hasilnya. Ternyata muka si babynya di print 3d sama dr. Yudit.


setelah usg, waktunya tanya-tanya. Sebenernya ada beberapa pertanyaan yang udah aq list. Dan ini karena gerogi atau ga enak takut terlalu lama, akhirnya cuma beberapa pertanyaan yang aq tanyain. Mungkin bener kata papanya shakila, aq tuh kebawa pikiran. Karena list pertanyaan yang aq tanyain hampir semua berhubungan dengan pre eklamsia (darah tinggi). Dan beneran kejadian aja kan.

pertanyaan :
1. masih ada kontraksi ga dok? (karena bulan lalu ada kontraksi)
    masih ada sedikit

2. apa yang menyebabkan pre eklamsia dok?
    pada kasus ibu ? ya bisa karena gula atau kolesterol yang tinggi

3. kalo tensi tinggi, tapi protein ga sampai berlebih, apa itu termasuk pre eklamsia?
    tidak, cuma hypertensi

4.  minuman probiotik katanya bisa mencegah pre eklamsia? apa benar dok?
    iya, minum yakult

5. dok, apakah pre eklamsia bisa jadi lahir prematur?
    bisa iya, bisa enggak. tergantung sih. Tapi untuk pre eklamsia memang ada resiko lahir prematur. 

6. Jadi tes lab apa enggak dok?
    iya, nanti saya kasih rujukan untuk tes lab.

7. Dok, bisa ga hamil ini biar ga darah tinggi lagi gitu
    iya, ini makanya di cek dulu ya. Minimal kita kasih pencegahan atau pengobatan.

Dokter Yudit sambil cek-cek riwayat aq sebelum-sebelumnya yang udah 2x kuret sama dia dan sekarang kontrol kehamilan sama dia. Kata susternya "penggemar setia" hahahaha....

ini nih rujukan untuk periksa lab.
Cek lab dilakukan kalo usia kehamilan minimal 20 minggu, atau lebih juga boleh. Biar hasilnya lebih akurat. Kalo bisa tes lab nya di sini aja ya bu (rs. Hermina), kata susternya.

ok, sekarang giliran ke kasir. Sampai sana ternyata ada 1 obat yang lagi kosong dan harus beli di luar. Dan ini biaya yang harus aq bayar.



Bulan ini biayanya sedikit berkurang, karena memang obatnya berkurang 1 macam. Ok, lanjut ke laboratorium untuk tanya-tanya biasa tes lab nya berapa. Sampai sana dikasih penjelasan sama petugasnya kalo untuk tes lab ini harus puasa 10 jam. Puasa dari jam 9 malam sampai 7 pagi. Jam 7 pagi harus udah ada di hermina untuk ambil darah. Darah diambil 2x, ya mungkin proses pengambilan darah bisa sampai jam 9 pagi. tes lab yang dilakukan untuk :
1. Ferritin
2. Tes Toleransi glukosa
3. cholesterol LDL
4. CRP
5. Vitamin D25OH

Daaaannnn, tibalah pada pemberitahuan mengenai biaya. Biaya yang harus dikeluarkan sebesar : Rp. 2.767.500,-
Biaya yang lumayan fantastis buat aq. Aq memutuskan untuk tes lab nanti aja kalo udah gajian, pas banget emang usia kandunganku udah sekitar 20 minggu lebih. Giliran puyeng deh nih untuk biaya kontrol. Karena setiap kontrol minimal 1jt harus ada. Jadi total biaya yang dikeluarkan sebesar +/- 3.767.500

Semoga ada rezekinya, aq percaya Allah maha pemberi rezeki. Demi anak yang ada didalam kandunganku, harus semangat :)

Mungkin ada beberapa pembaca yang meng-anggap aq perhitungan masalah biaya. Karena selalu aq beberkan berapa biaya yang aq keluarkan setiap kali kontrol. Aq cuma mau meluruskan, niatku disini cuma sekedar sharing. Siapa tau lagi ada yang bingung atau takut-takut mau kontrol di hermina & dr.Yudit. Ya, aq sih cuma kasih pandangan aja.

ok, waktu udah sore nih. Segini aja dulu ya yang bisa aq sharing. Jangan lupa doakan aq & baby yang didalam kandunganku ya. Semoga diberikan kesehatan & kelancaran sampai nanti saat persalinan. Biar aq tetep bisa sharing di blog ini. Aamiin.



Kontrol ke-5 Dr. Yuditya Purwosunu SPOG
Kontrol ke-3 Dr. Yuditya Purwosunu SPOG








Friday, 10 March 2017

Selalu ada hikmah dibalik cobaan




Siapa yang setuju sama judul diatas ??
Pasti semua setuju dong ya (maksa.com).

Ya, aq pribadi percaya banget yang namanya "selalu ada hikmah dibalik cobaan". Cobaan atau teguran? itu sih tergantung amal ibadahnya masing-masing ya.

Aq menikah maret 2010, dan alhamdulillah selang 2 bulan udah dikasih kepercayaan sama Allah untuk hamil. yeyeyeyeye.... rasanya seneng bukan main. Tapi itu gak berlangsung lama. Karena di usia kandungan +/- 15 minggu janinku ga berkembang. Detak jantungnya berhenti. Dan singkat cerita aq harus dikuret bulan juli 2010.

Hikmah apa yang ku dapat?
Aq disuruh belajar jadi istri dan ibu rumah tangga. Mungkin kata Allah "belajar dulu, sebelum punya anak". Kenapa harus belajar? ya, karena aq baru menikah. Belum tau apa-apa tentang rumah tangga. Gimana cara ngurus suami, gimana cara ngatur keuangan, gimana memanage waktu, dan yang paling penting, gimana caranya MASAK. hahahahaha....

Aq tuh ga bisa masak sama sekali. Cuma bisa masak air sama mi instan. Sumfeh, ane zuzur...... hahahaha...

Kalo dikantor kan dapet cuti keguguran 1,5 bulan tuh. Nah ini kesempatan buat belajar masak dan lain-lain. ya, walaupun sampe sekarang aq juga ga jago-jago banget sih soal masak. Paling gak mendingan lah. Gak cuma masak, baju juga aq setrika semua. sampe-sampe bingung harus ngapain lagi. Mau ngurus anak, tapi belum punya. Yang ada baju yang dilemari, aq keluarin lagi untuk di setrika ulang. hahahahaha.....

Ibarat anak sekolah, aq sudah lulus ujian. Selang 2 atau 3 bulan kemudian aq hamil lagi. Alhamdulillah pada Juli 2011 aq diberi pengganti sama Allah. Shakila lahir dengan sehat :)

Waktu terus berlalu, Shakila juga udah besar. Timbul lah keinginan untuk kasih adik buat shakila. Kasian juga shakila kalo main dirumah sendirian (alasan klasik). Padahal mah, takut keburu tua. Aq lama-lama kok mikir, seandainya aq cuma punya anak 1. Nanti kalo aq udah tua, kasian shakila ngurusin orang tuanya sendirian. Semua beban dia sendiri yang nanggung. Udah dari kecil kesepian, udah gede masih harus nanggung semua sendiri. Itu lah yang membuatku pengen punya anak lagi.

Alhamdulillah Nov 2015 aq hamil, tetapi itu cuma sebentar. Kasusnya sama seperti yang pertama. Janin tidak berkembang, detak jatung berhenti. Januari 2016 aq harus dikuret kembali. Untuk yang pengen tau alasan aq keguguran berulang, silahkan baca disini

Lagi-lagi selang 2 bulan aq hamil lagi. Beneran kebelet pengen punya anak soalnya. Dan hamil kali inipun berakhir dengan alasan yang sama. Yaitu janin tidak berkembang, detak jantung janin berhenti. Sampai disini aq mulai frustasi, yah walaupun ga sampe nangis berhari-hari. Tapi cukup membuatku sedikit trauma untuk hamil lagi. Bukannya ga mau, tapi ditunda nanti dulu.

Niatnya nanti thn 2017 aja baru hamil lagi. Dokter juga saranin jangan hamil dulu selama 3-6 bulan. Pokoknya sampai siklus haidnya normal.


Hikmah apa yang ku dapat?
Kali ini hikmah yang kudapat buuaaannyyak banget. Lagi-lagi aq dikasih kesempatan untuk merasakan bagaimana jadi ibu rumah tangga, bedanya kali ini dengan adanya seorang anak yang cantik :)

Hikmah keguguran yang ke-2 ini, aq bisa nganter shakila sekolah. Itu cita-cita dari dulu sebenernya. Shakila juga keliatan seneng banget bisa dianter sama mamanya. Karena selama ini yang nganter shakila ya jidda-nya (nenek). Aq bisa kenal sama temen-temennya shakila, bisa tau dan mendokumentasikan kegiatan shakila untuk kenang-kenangan kalo dia udah besar nanti. Belajar memanage waktu yang sekarang udah makin rempong karena udah ada anak. Aq merasakan benar-benar jadi ibu rumah tangga.

Hikmah keguguran yang ke-3, aq bisa puasa sebulan full di rumah. Ini yang ke-2 kalinya aq merasakan puasa full dirumah setelah keguguran yang pertama. Bedanya sekarang udah ada anak.  

Selain puasa full di rumah, tentu aq juga makin intens ngurus shakila. Yang paling bikin aq bahagia adalah, shakila sekarang makin deket sama aq. Sampai2 apa2 mama. Yang tadinya kalo tidur aq disuruh di kaki (kami tidur ber-3, aq dan suami bentuk leter "L" untuk jaga shakila biar ga jatoh), sekarang suruh disampingnya dia. Papanya yang di kaki. hahahahaha.....

Yang tadinya ga mau dicium, sekarang mau aq cium. Yang tadinya apa2 maunya sama papa, sekarang maunya sama aq. Yang tadinya dicari cuma papanya, sekarang mamanya. Yang tadinya aq tinggal dia cuek aja, sekarang ga bisa ketinggalan mamanya. Ah, pokoknya bahagia banget deh bisa deket sama anak (maklum, Working mom).

Hikmah selanjutnya adalah, berat badannya shakila bisa naik. horeyy.... Shakila bisa rada gemukan. Walau yang keliatan cuma pipi sama betisnya doang. Tapi beneran loh shakila timbangannya naik. Selain karena pola makan yang teratur, mungkin juga faktor psikis ya. Dimana dia ngerasain punya ibu yang bener-bener ngurusin dia. Mulai bangun tidur sampe dia tidur lagi.

Itu baru dari sisi pola makan, gimana dengan pola asuh? Ini juga termasuk. Aq bisa sepuasnya bisa mengajarkan shakila ini itu. Belajar tentang apapun itu, termasuk meng-ikut sertakan shakila dalam hal memasak, mencuci, beres-beres rumah. Sering juga malah aq yang ikut dalam permainan nya dia. Ini moment-moment yang sangat langka yg aq temui kalo aq bekerja karena semua terbatas oleh waktu.

Bisa makin kenal dan bergaul sama tetangga & tukang sayur dipasar.

Yang ke urus bukan cuma shakila, tapi papanya juga bisa ke urus. Terutama urusan sebelum tidur, eh. xixixixixi....

Apa cuma sampe disitu Allah kasih hikmah yang luar biasa nikmat? Enggak, ga cuma sampe disitu. Allah juga mengabulkan doaku untuk punya rumah. Alhamdulillah bisa kebeli rumah walau KPR.

Memang waktu hamil ke-4 (keguguran ke-3) aq lagi proses pembelian rumah. Allah maha mengetahui, seandainya aq terus hamil, mungkin secara finansial aq masih kurang mampu. Allah membiarkan aq fokus ke rumah dulu kali ya.

Seperti yang sudah aq ketik diatas, sebenernya aq berencana mau hamil lagi nanti aja thn 2017. Tapi Alhamdulillah, Allah kasih aq rezeki lagi. Belum sampe 2017 aq udah hamil lagi. Sampai tulisan ini dibuat, aq sekarang lagi hamil 20 minggu (4m). Mohon doanya ya biar semua berjalan lancar, sehat ibu & bayinya sampai nanti tiba waktunya melahirkan. Aamiin.

Jadi kalo ditarik kesimpulan, hikmah yang aq dapat secara keseluruhan adalah :
1. Belajar jadi ibu rumah tangga sebenar-benarnya yang full di rumah
2. Dikasih pengganti sama Allah, yang menjadi anugerah paling indah (Shakila)
3. Bisa nganter anak sekolah
4. Bisa tau & mendokumentasikan kegiatan sekolah
5. Bisa kenal teman & guru-guru shakila
6. Bisa fokus atur pola makan & pola asuh untuk shakila
7. Bisa main sama shakila
8. Bisa ngurus shakila full, dari bangun tidur sampe dia tidur lagi
9. Suami lebih keurus
10. Rumah lebih keurus
11. Lebih sering masak
12. Berat badan shakila bisa naik
13. Shakila lebih ceria
14. Lebih dekat dengan anak (ikatan batinnya)
15. Shakila lebih nurut sama aq
16. Bisa puasa full dirumah, ngerasain menyiapkan makan sahur & berbuka
17. Bisa tidur siang sama anak :D
18. Bisa print buku tabungan yang udah bertahun-tahun ga di print
19. Bisa lebih kenal & akrab sama tetangga & tukang sayur
20. Bisa ngerasain jadi pekerja bebas. Maksudnya kerjain kerjaan kantor dari rumah kapanpun aq mau
21. Bisa meringankan beban orang tua karena shakila ga dititipin
22. Bisa tau bedanya antara : Ibu bekerja kantoran, ibu bekerja part time & ibu rumah tangga
23. Kebeli rumah walaupun masih KPR
24. Insya Allah, Allah mengganti semua itu karena sekarang aq sedang hamil lagi 4 bulan :)

Subhanallah, maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?