Pagi-pagi udah dapet pertanyaan dari seorang teman kerjaku. Dia tanya begini :
"masa anak gw ga mau nenen, dikit-dikit dilepas. ga enak kali ya asinya? gw kan lagi puasa"
Wadduh, mendengar curhatan itu, aku ga bisa jawab. lah tahun kemarin aku baru lahiran seminggu trus bulan puasa. karena masih masa nifas, jadi ga puasa. Makanya ga pernah nemuin masalah kayak begitu.
Hem.... musti cari-cari info neh. searching di google, nemu deh artikel ini. Disimak ya...
Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim, termasuk juga ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu dan membayar fidyah. Pada saat Ramadhan, kita rata - rata berpuasa 14 jam, dan tubuh masih dapat mengkompensasi kekurangan saat berpuasa tersebut pada saat berbuka sampai dengan waktu sahur.
Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim, termasuk juga ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu dan membayar fidyah. Pada saat Ramadhan, kita rata - rata berpuasa 14 jam, dan tubuh masih dapat mengkompensasi kekurangan saat berpuasa tersebut pada saat berbuka sampai dengan waktu sahur.
Walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI
nya tidak akan berubah atau berkurang kualitasnya dibandingkan saat
tidak berpuasa. Sebab, tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi dengan
mengambil cadangan zat-zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta
vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Begitu ibu berbuka, tubuh akan
mengganti cadangan zat-zat gizi tadi, sehingga ibu tidak akan
kekurangan zat gizi untuk memenuhi aktifitas serta mempertahankan
kesehatan tubuhnya. Komposisi ASI baru akan berkurang pada ibu yang
menderita kurang gizi berat, sebab tidak ada lagi cadangan zat gizi yang
dapat memasok kebutuhan produksi ASI yang lengkap.
Namun, sangat dianjurkan pada para ibu yang masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari 6 bulan) untuk menunda berpuasa
atau tidak berpuasa. Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu
menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadhan. Sebab pada masa menyusui
eksklusif, ASI adalah satu-satunya asupan cairan dan gizi bagi bayi.
Pada masa ini, metabolisme tubuh ibu bekerja dengan giat untuk terus
menerus memproduksi ASI dengan komposisi yang lengkap
Bila memutuskan untuk menjalankan puasa Ramadhan, mungkin tips berikut dapat bermanfaat:
Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori
perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil
dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu
menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x
sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa
dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan
menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu.
Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan
yang bagus untuk anak.
Perbanyak konsumsi cairan
mulai dari berbuka hingga sahur. Jika bisa minum air putih selama
sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya
seperti juice buah, air madu dan susu. Minum segelas susu setiap sahur
bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Berbuka
puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi
ibu menyusui.
Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui.
Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau
sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa
semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan
semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI
akan tetap lancar.
Tetap tenang dan percaya diri
Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui,
jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut
justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari
payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah
bahwa menyusui pun juga ibadah.
Meminum madu, kurma dan habbtussauda
Dengan meminum madu, kurma dan habbatussauda, diharapkan kuantitas dan
kualitas ASI tetap terjaga, karena madu, kurma dan habbatussauda
merupakan vitamin alami dan komposisinya lengkap.
Ibu bekerja
Jika ibu bekerja, sebaiknya tetap memerah ASI di tempat kerja, karena
jika ASI tidak dikeluarkan maka produksi ASI akan menurun. Bila ibu
memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu
dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu, sebab
dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui.
No comments:
Post a Comment