Setiap
orangtua tentu mengharapkan kelahiran buah hatinya berjalan lancar,
sehat, dan tanpa masalah. Namun, adakalanya Allah menakdirkan suatu
kenyataan yang berbeda. Terkadang, ada orangtua yang harus menerima
kelahiran bayinya lebih awal dari waktu yang diperkirakan, atau lebih
dikenal sebagai bayi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada
umur kehamilan
kurang dari 36 minggu. Banyak penyebab bayi lahir prematur. Dapat
disebabkan karena faktor gangguan pertumbuhan janin, penyakit tertentu
pada ibu seperti preeklampsi (hipertensi saat lahir), hingga aktivitas
ibu yang berlebihan.
Kelahiran
yang lebih awal dari seharusnya ini tentu akan menyisakan beberapa
permasalahan terkait kesiapan bayi yang belum sempurna dalam menjalani
kehidupan di luar rahim ibunya. Berat badan yang rendah, organ tubuh
yang belum sempurna, dan rentannya tubuh bayi prematur terhadap berbagai
macam infeksi tentu membutuhkan perhatian lebih dari para orangtua.
Menurut dr Firman Chatab SpA, dari RS.
MH. Thamrin Internasional, Jakarta Pusat, penentuan kondisi bayi
prematur layak dibawa pulang atau tidak, bukan hanya berdasar pada usia
kehamilan dan berat badan bayi saat lahir juga harus dipertimbangkan.
“Bayi prematur dengan berat badan
minimal 1,8-2 kilogram sudah aman untuk dibawa pulang asalkan tidak ada
kelainan atau memiliki faktor penyulit akibat belum sempurnanya semua
organ tubuh,” jelasnya. Menurutnya, berat badan dua kilogram ini setara
dengan usia kehamilan 34 minggu di mana bayi sudah memiliki reflek hisap
dan pola nafas teratur.
Pada bayi yang lahir di bawah 34 minggu
belum memiliki pola nafas teratur sehingga terkadang “lupa” bernafas
karena paru-parunya belum sempurna. Sebelum pulang, bayi prematur harus
mampu minum secara aktif. Sebagian besar NICU (Neonatal Intensive Care
Unit) memiliki persyaratan tertentu agar bayi diizinkan pulang ke rumah:
1. Suhu tubuh bayi dapat dipertahankan bila sedang berada dalam ruangan, umumnya pada usia 34 minggu atau berat 2000 gram.
2. Bayi cukup makan untuk mendapatkan tambahan berat 20 hingga 30 gr setiap harinya.
3. Bayi cukup sehat untuk pulang ke rumah (tidak membutuhkan pengobatan yang memerlukan penanganan di rumah sakit).
4. Tidak memiliki perubahan besar saat pengobatan atau pemberian oksigen.
5. Beberapa hari setelah bayi dipulangkan, bayi harus kembali diperiksa ke dokter setiap satu atau dua minggu hingga bayi memperoleh kenaikan berat badan yang sesuai, serta sudah dapat beradaptasi dengan keadaan rumah. Pastikan dokter mengetahui riwayat kehamilan, kondisi bayi saat baru lahir, hingga risiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi.
2. Bayi cukup makan untuk mendapatkan tambahan berat 20 hingga 30 gr setiap harinya.
3. Bayi cukup sehat untuk pulang ke rumah (tidak membutuhkan pengobatan yang memerlukan penanganan di rumah sakit).
4. Tidak memiliki perubahan besar saat pengobatan atau pemberian oksigen.
5. Beberapa hari setelah bayi dipulangkan, bayi harus kembali diperiksa ke dokter setiap satu atau dua minggu hingga bayi memperoleh kenaikan berat badan yang sesuai, serta sudah dapat beradaptasi dengan keadaan rumah. Pastikan dokter mengetahui riwayat kehamilan, kondisi bayi saat baru lahir, hingga risiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi.
Meskipun demikian, tidak semua bayi
prematur harus menjalani perawatan di ruang rawat intensif. Setelah
memenuhi beberapa persyaratan tertentu, pihak Rumah Sakit akan
memperbolehkan orangtua bayi untuk membawanya pulang. Pada kesempatan
ini, akan disampaikan pembahasan tentang perawatan khusus bayi prematur,
sebagai bekal bagi orangtua ketika harus merawat bayi prematur di
rumah.
Mempertahankan Suhu Normal Bayi
Pada bayi baru lahir dengan berat badan
2500 gram atau umur kehamilan 36 minggu, perlu penambahan kehangatan
tubuh untuk mempertahankan suhu normal. Bayi tersebut dapat dengan cepat
mengalami hipotermi (suhu tubuh di bawah normal) dan perlu waktu lebih
lama untuk menghangatkannya kembali. Risiko komplikasi dan kematian
meningkat secara bermakna bila suhu lingkungannya tidak optimal.
Salah satu cara untuk mempertahankan
suhu normal bayi prematur dengan metode Kanguru Mother Care (KMC) atau
Perawatan Bayi Lekat (PBL). Metode ini bermanfaat untuk menstabilkan
suhu bayi dengan berat badan 2500 gram, terutama direkomendasikan untuk
perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan 1800 gram. KMC adalah
kontak kulit di anatara ibu dan bayinya secara dini, terus menerus, dan
dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. KMC bisa dimulai segera
setelah bayi lahir atau setelah bayi stabil, dan dapat dilakukan di
rumah setelah bayi boleh pulang. Bayi tetap bisa dirawat dengan KMC
meski belum bisa menyusu, yaitu dengan tetap memberikan ASI peras
menggunakan sendok. Cara melakukan KMC adalah sebagai berikut:
- Berilah bayi pakaian, popok, topi, dan kaos kaki yang sudah dihangatkan lebih dahulu (misal dengan cara disetrika)
- Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi tegak dan langsung kontak ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi di dada ibu. Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu tertekuk pada siku dan tungkai, sementara kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala bayi agak mendongak.
- Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah dengan selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya. Tidak perlu baju khusus selama baju yang dikenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama kontak dengan kulit ibu.
- Dapat juga menggunakan baju berukuran lebih besar dari badan ibu, kemudian bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, dan ibu memakai selendang yang dililitkan ke perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
- Bila baju ibu tidak cukup menyokong bayi, dapat menggunakan kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi (semacam gendongan).
- Ibu tetap dapat beraktivitas biasa selama KMC. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau bisa juga dengan meletakkan beberapa bantal di punggung ibu.
KMC sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat,
yaitu dapat meningkatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi;
menstabilkan suhu tubuh, pernafasan, dan denyut jantung bayi;
meningkatkan pertumbuhan
dan berat badan bayi lebih baik lagi; mengurangi stres pada ibu dan
bayi; menenangkan bayi (sehingga tidak rewel);meningkatkan produksi ASI
dan menurunkan resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit
Pemberian ASI
Bayi prematur perlu diberi susu lebih
sering dibanding bayi cukup bulan karena mereka membakar kalori lebih
cepat. Makin kecil tubuhnya, makin sering nutrisi perlu diberikan.
Umumnya refleks hisap dan menelan sudah cukup baik pada bayi prematur
dengan masa kehamilan > 34 minggu (berat lahir > 2000 gram),
sehingga bayi dapat dicoba langsung menyusu pada ibunya. Telah
dibuktikan bahwa bayi prematur lebih cepat belajar menetek dibanding
minum dari botol. Bila refleks mengisap bayi sudah muncul, ia dapat
langsung menetek pada ibu. Bila belum, susu diberikan dengan sendok
khusus. Bayi prematur, disesuaikan dengan berat badannya, akan
mendapatkan nutrisi secara bertahap tergantung kondisinya. Bila ia lahir
amat kecil, bayi mendapat nutrisi bertahap mulai dari selang (waktu
masih di Rumah Sakit) hingga akhirnya bisa menetek pada ibu. Agar ASI
tersedia, ibu harus diajarkan cara memompa atau memerah ASI secara
teratur dan yang paling penting adalah ibu tidak boleh stres, cukup istirahat dan makan. Ibu yang stres oleh karena bayi dipisahkan dari ibunya, dapat menghambat produksi ASI.
Pada waktu pemulangan dari rumah sakit,
sebagian besar bayi prematur membutuhkan pemberian makan paling sedikit
tiap tiga jam. Ibu harus menyusui tiap 1,5-2 jam dalam sehari pada 24-48
jam pertama setelah pulang dari rumah sakit untuk memastikan produksi
susu yang cukup. Setelah itu, bayi normalnya disususi tiap 2-3 jam atau
8-10 kali per hari. Enam sampai 8 popok basah per 24 jam menunjukkan
asupan cairan yang cukup. Bila bayi menolak disusui, ibu harus mencoba
lagi dalam setengah sampai satu jam. Ibu dapat mendorong bayi untuk
menyusu dengan mengeluarkan tetes-tetes susu, mendorong puting atau
memposisikan bayi. Ibu yang mengalami masalah menyusui dapat berkunjung
ke klinik laktasi terdekat.
Waktu Istirahat
Bayi prematur tidur
lebih banyak daripada bayi cukup bulan. Kendati demikian, bayi prematur
juga bangun lebih sering dibandingkan bayi cukup bulan. Periode tidur
rata-rata bayi prematur lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Bayi
prematur juga memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk dapat
pindah dari lingkungan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) ke rumah.
Mengurangi kebisingan dan meredupkan lampu secara bertahap terbukti
dapat membantu bayi tertidur lelap. Usahakan bayi tidur telentang karena
telah diketahui bahwa posisi telungkup berkaitan dengan meningkatnya
resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS). Hindari
juga kasur yang terlalu empuk dan permukaan lainnya yang dapat
memerangkap udara pernapasan, karena bisa juga meningkatkan risiko
terjadinya SIDS.
Konsultasi pada Ahlinya
Kelahiran bayi prematur yang lebih awal
dari waktunya sering menyisakan permasalahan karena belum matangnya
organ-organ tubuh. Untuk itu, orangtua dengan bayi prematur hendaknya
selalu mengamati perkembangan anaknya dan sering berkonsultasi dengan
ahlinya. Permasalahan yang biasanya muncul seperti masalah penglihatan
dan pendengaran.
Strabismus (juling) lebih sering
ditemukan pada bayi prematur. Karena juling dapat menjadi tanda kelainan
di dalam mata, konsultasi dengan dokter mata umumnya diperlukan. Pada
banyak bayi berat lahir sangat rendah, juling pada usia enam minggu
menghilang saat mencapai usia 9 bulan. Juling yang timbul saat usia 9
bulan cenderung menetap. Dianjurkan melakukan pemeriksaan awal pada usia
4-6 minggu, dengan follow-up tergantung hasil pemeriksaan awal.
Masalah pendengaran yang sering muncul
pada bayi prematur adalah ketulian, hal ini disebabkan oleh beberapa
keadaan seperti hiponatremia (kadar natrium dalam darah yang rendah),
alkalosis metabolik dan penggunaan ventilator mekanik dalam waktu lama.
Penggunaan obat golongan aminoglikosida atau furosemide merupakan faktor
resiko tambahan. Orang tua harus memperhatikan adanya tanda-tanda
hilangnya pendengaran pada bayi. Respons bayi terhadap suara keras dapat
diperiksa oleh dokter dan kemampuan mengerti dan mengekspresikan bahasa
dapat dinilai dengan alat pemeriksaan untuk mengukur perkembangan.
Konsultasi dengan ahli THT dapat dilakukan jika orang tua melihat
tanda-tanda hilangnya pendengaran atau jika ditemukan kelainan saat
pemeriksaan.
Dibutuhkan Kesabaran dan Ketelatenan
Memiliki seorang bayi yang terlahir
prematur tentu membutuhkan perhatian khusus. Kesabaran dan ketelatenan
sangat dibutuhkan untuk merawat bayi prematur, karena kondisinya yang
berbeda dari bayi pada umumnya yang lahir cukup bulan. Kesulitan dan
masalah seringkali muncul selama perawatan, hal ini bisa diimbangi
dengan banyak mencari tahu tentang cara perawatan bayi prematur (salah
satunya dengan banyak membaca buku) dan tentunya dengan banyak
berkonsultasi pada ahlinya. Perhatian dan kasih sayang orangtua mutlak
diperlukan agar bayi prematur dapat berkembang secara optimal. Sentuhan
dan belaian bahkan terbukti secara bermakna dapat membantu mereka tumbuh
normal seperti bayi lainnya. Semakin dini dilakukan stimulasi
(rangsangan), maka hasil yang diperoleh juga lebih bagus. Pijat bayi
bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh orangtua
pada bayinya. Satu hal yang perlu diingat, hendaknya orangtua senantiasa
bersyukur dengan kehadiran buah hatinya dan tidak berkecil hati meski
bayi mereka terlahir prematur. Demikian penjelasan mengenai perawatan
bayi prematur, semoga bisa diterapkan dalam merawat bayi prematur di
rumah.
Sampai kapan metode Kangaroo Care dilakukan?
Kangaroo Care diberikan sampai bayi tidak memerlukannya lagi. Untuk mengetahuinya, para ibu tidak perlu khawatir karena sebenarnya para bayi itu pintar. Bayi akan memberi tanda kalau ia tak lagi memerlukan Kangaroo Care, misalnya dengan menangis ketika diberikan sentuhan kulit-ke-kulit oleh si ibu.
Dokter teladan se-Kalimantan Timur Tahun 1990 ini berpendapat, ibu yang baik itu harus mempelajari isyarat yang diperlihatkan anaknya. Jadi, orangtua tidak perlu takut karena si bayi akan memberikan tanda sendiri ketika ia tak lagi membutuhkan Kangaroo Care.
Sumber : http://pondokibu.com
No comments:
Post a Comment