Saat dianugerahi momongan, biasanya orang-orang di sekitar akan memberikan wejangan sebagai bentuk perhatian mereka. Namun, wejangan itu seringkali terdengar tidak logis, bahkan menakutkan, seperti, "Waduh Jeng, kok, baju si Adek direndem? Nanti dia masuk angin, lo," atau "Untuk anak, kok, sungkan-sungkan. Dibedong yang kuat supaya anakmu tidak kagetan dan masuk angin." Bingung, kan. Apa hubungannya baju yang direndam dengan masuk angin?
Memang, seperti diakui dr. Adi Tagor, SpA, DPH dari RS Pondok Indah, Jakarta, mitos seputar perawatan bayi yang beredar di Indonesia cukup banyak, dari Sabang sampai Merauke. Menariknya, tidak semua mitos itu salah sekalipun munculnya hanya berdasarkan pengamatan orang-orang tua saja, tanpa suatu penelitian ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut mitos-mitos yang masih kerap kita temukan.
GURITA MENCEGAH PERUT BUNCIT & PUSAR BODONG
Pendapat ini, menurut Adi, kurang tepat, karena semua bayi perutnya memang lebih besar daripada dada. Semakin bertambah usianya, perut akan kelihatan mengecil.
Begitu juga dengan pusar bodong. Tanpa gurita, pusar bayi pun lama-kelamaan akan masuk ke tempatnya. Sebaliknya, kalau memang bakatnya bodong, sekalipun memakai gurita, tetap saja akan bodong.
Gurita sebaiknya tidak dipakai karena bisa membuat anak tertekan, khususnya di bagian limpa, jantung, lever, juga membuat bayi susah bernapas.
BEDONG MEMBUAT KAKI TIDAK BENGKOK
Konon, selain ampuh meluruskan kaki bayi yang bengkok, bedong juga membuatnya tidak cepat masuk angin, tidur nyenyak, dan tidak kagetan. Apalagi kalau bedongannya dibuat sekuat mungkin atau istilahnya "dibedong lontong".
Asal tahu saja, antara kaki bengkok dengan bedong tidak ada hubungannya sama sekali. Semua kaki bayi memang bengkok. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
Juga, anggapan bahwa dengan dibedong anak jadi tidak kagetan tentu tidak benar. Ingat, kan, kaget saat bayi tidur adalah gerak refleks moro, dan itu wajar terjadi. Sekalipun dia dibedong, refleks moro tetap akan terjadi, hanya saja tidak kelihatan karena tertahan oleh bedong.
Namun, jika bedong dianggap bisa mencegah masuk angin dan tidur jadi nyenyak, itu memang benar. Dengan dibedong, bayi seperti dipeluk dan merasa nyaman, selain juga hangat. Asalkan longgar, bedong tak akan jadi masalah. Jika membedongnya terlalu kuat, hal itu akan menghambat gerakan bayi dan membuatnya susah bernapas karena tertekan.
JANGAN KELUAR RUMAH SEBELUM 40 HARI
Hal ini betul dan dalam ilmu kedokteran pun diakui. Alasannya, daya tahan tubuh bayi baru lahir masih sangat rendah, malah hampir tidak ada. Jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya, anak akan langsung sakit.
ARI-ARI HARUS DIKUBUR
Kepercayaan yang satu ini secara medis tidak ada hubungannya dengan kesehatan atau perkembangan maupun pertumbuhan bayi. Jadi secara medis, kalaupun ari-ari dibuang begitu saja tidak akan ada masalah.
Hanya saja, Adi pun menganjurkan agar ari-ari atau plasenta itu tidak dibuang begitu saja. Takutnya, ada orang yang akan menyalahgunakan ari-ari dan plasenta ini untuk berbagai tujuan. Asal tahu saja, pada ari-ari dan tali pusat terdapat jaringan yang bisa dijadikan bahan dasar kosmetik. Selain itu, dalam plasenta maupun tali pusat terdapat stem cell, yang merupakan bibit kloning paling sempurna untuk membuat manusia baru. Tidak heran jika di negara-negara maju sudah dibuat undang-undang yang melarang penggunaan stem cell sebagai bibit kloning.
DIGUNDULI AGAR RAMBUT JADI TEBAL
Dalam hukum biologi, sesuatu yang tumbuh seperti halnya rumput atau daun, jika dipangkas untuk selanjutnya akan tumbuh lebih cepat. Begitu juga dengan rambut. Jadi, mitos ini ada benarnya. Hanya saja, perlu diketahui, sekalipun tidak digunduli, rambut bayi bisa saja tumbuh tebal kalau memang rambutnya berbakat tebal.
MENJEMUR BAYI BISA MENGHILANGKAN KUNING
Selain bisa menghilangkan kuning, banyak yang beranggapan menjemur bayi juga akan membuat tulang bayi jadi semakin kuat. Hal itu memang benar. Namun sebenarnya tidak berlaku untuk negara kita yang berada di daerah khatulistiwa, di mana pantulan sinar matahari dari tembok sudah overdosis untuk mengubah pro-vitamin D di kulit menjadi vitamin D.
Jadi, cukup punggungnya saja yang sudah ditelanjangi untuk dijemur. Waktunya pun sebaiknya sebelum jam 9 pagi, di mana sinar biru yang terdapat pada sinar matahari masih ada. Sinar biru ini bisa membantu lever menurunkan kadar bilirubin. Namun, jangan sampai sinar matahari menerpa langsung mata anak, karena bisa merusak retinanya. Pun, jika kuningnya telah hilang, anak tidak usah dijemur lagi. Bisa-bisa, anak malah terkena kanker kulit. Jika bayi tidak kuning, ia tidak perlu dijemur seperti ini.
EMBUN PAGI DI RUMPUT MEMBUAT ANAK CEPAT BERJALAN
Hal ini ada betulnya, walaupun hanya berdampak sedikit. Embun pagi memang bisa merangsang saraf-saraf tekan yang ada di telapak kaki anak yang nantinya akan diteruskan ke otak. Saat kakinya diletakkan di atas rumput, anak akan merasa nyaman seperti dipijat dan itu akan memancingnya untuk melangkah. Jadi, kalau di Jawa terdapat upacara injak tanah untuk mengantar bayi belajar melangkah, maka hubungannya dengan perkembangan motorik memang ada.
MENJEMUR PAKAIAN BAYI JANGAN LEWAT MAGHRIB
Konon, kebiasaan itu akan membuat bayi cepat sakit, khususnya sakit kulit. Secara medis sebenarnya kepercayaan itu ada benarnya, meskipun tidak secara langsung. Sore hari menjelang Maghrib adalah waktu keluarnya binatang kecil (serangga) dan polen (serbuk sari bunga). Nah, jika baju anak masih di luar, ada kemungkinan serangga dan polen akan menempel di baju tersebut, sehingga saat dipakai akan menimbulkan gatal-gatal di kulit. Namun, keluhan ini hanya berlaku bagi anak yang alergi, lo.
SIMPANLAH KITAB ATAU BARANG SUCI DI DEKAT TEMPAT TIDUR BAYI
Dengan begitu, katanya, bayi akan lebih tenang, serta bisa menjadi anak yang saleh dan baik, selain juga dijauhkan dari pengaruh buruk makhluk jahat. Secara medis, menurut Adi, menaruh kitab atau benda suci di dekat bayi tidak ada hubungannya dengan kondisi bayi. Namun, secara spiritual mungkin saja. Itu pun, lebih kepada pengamalan isi kitab sucinya. Jadi akan lebih bermanfaat bila dibaca dan dijalankan, bukan sekadar diletakkan di dekat tempat tidur bayi.
MENGULUM BIBIR TANDA MAU TUMBUH GIGI
Memang betul, itulah ciri anak akan tumbuh gigi. Namun, jika demam yang menyertai proses tumbuh gigi ini malah dikatakan akibat bayi melihat makhluk halus, itu sama sekali tidak benar.
MENCRET PERTANDA JADI PINTAR
Hal ini, menurut Adi, secara medis bisa dibenarkan. Pasalnya, mencret bisa disebabkan oleh timbulnya enzim-enzim baru yang gunanya meningkatkan penyerapan zat gizi dari makanan. Penyerapan zat gizi itulah yang membuat anak pintar.
ANAK MAIN LUDAH PERTANDA RAMBUT IBU AKAN RONTOK
Kepercayaan ini sama sekali tidak benar. Main ludah dari segi medis justru menjadi pertanda baik, yaitu tubuh anak menyimpan cukup cairan. Demikian pula jika anak ngeces (air liurnya turun). Malah, yang harus dipertanyakan dan diperiksa adalah jika anak tidak main ludah dan tidak ngeces.
REWEL SAAT MAGHRIB, PERTANDA MELIHAT MMAKHLUK GAIB
Saat senja atau maghrib sebetulnya sedang terjadi pergantian cuaca, angin, suhu, dan kelembapan atau istilahnya sedang terjadi circadian rhythm. Nah, karena bayi masih sangat sensitif terhadap kejadian alam, maka tak jarang ia merasa tidak nyaman dengan perubahan itu. Hal ini ditunjukkan dengan cara menangis.
Akibat bayi sering rewel di waktu tersebut, para orang tua lalu melarang anak-anak dibawa keluar rumah saat maghrib atau saat sedang pergantian dari sore menuju maghrib, dan sesudah maghrib sebelum Isya.
ANAK KORENGAN PERTANDA ADA BAJUNYA YANG TERBAKAR
Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Yang jelas, pada tubuh kita, terlebih bayi, terdapat beribu-ribu kuman. Nah, mungkin saja saat daya tahan tubuhnya lemah, ada sebagian kecil kulitnya yang terbuka dan dimasuki kuman. Dari situ, terjadilah korengan.
POPOK/BAJU YANG TERLALU LAMA DIRENDAM AKAN MEMBUAT BAYI MASUK ANGIN
Ini sama sekali tidak ada hubungannya. Namun, masuk angin mungkin terjadi jika baju atau popok yang dipakai anak memang masih lembap. Oleh karena itulah baju/popok/celana yang akan kita kenakan pada anak harus benar-benar kering.
JIDAT JENONG PERTANDA ANAK PINTAR
Besar ukuran kepala, jidat jenong, maupun rambut sulah (jidat atas tidak tertutup rambut) diyakini sebagian masyarakat sebagai ciri anak pintar. Menurut Adi, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya.
Berikut mitos-mitos yang masih kerap kita temukan.
GURITA MENCEGAH PERUT BUNCIT & PUSAR BODONG
Pendapat ini, menurut Adi, kurang tepat, karena semua bayi perutnya memang lebih besar daripada dada. Semakin bertambah usianya, perut akan kelihatan mengecil.
Begitu juga dengan pusar bodong. Tanpa gurita, pusar bayi pun lama-kelamaan akan masuk ke tempatnya. Sebaliknya, kalau memang bakatnya bodong, sekalipun memakai gurita, tetap saja akan bodong.
Gurita sebaiknya tidak dipakai karena bisa membuat anak tertekan, khususnya di bagian limpa, jantung, lever, juga membuat bayi susah bernapas.
BEDONG MEMBUAT KAKI TIDAK BENGKOK
Konon, selain ampuh meluruskan kaki bayi yang bengkok, bedong juga membuatnya tidak cepat masuk angin, tidur nyenyak, dan tidak kagetan. Apalagi kalau bedongannya dibuat sekuat mungkin atau istilahnya "dibedong lontong".
Asal tahu saja, antara kaki bengkok dengan bedong tidak ada hubungannya sama sekali. Semua kaki bayi memang bengkok. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
Juga, anggapan bahwa dengan dibedong anak jadi tidak kagetan tentu tidak benar. Ingat, kan, kaget saat bayi tidur adalah gerak refleks moro, dan itu wajar terjadi. Sekalipun dia dibedong, refleks moro tetap akan terjadi, hanya saja tidak kelihatan karena tertahan oleh bedong.
Namun, jika bedong dianggap bisa mencegah masuk angin dan tidur jadi nyenyak, itu memang benar. Dengan dibedong, bayi seperti dipeluk dan merasa nyaman, selain juga hangat. Asalkan longgar, bedong tak akan jadi masalah. Jika membedongnya terlalu kuat, hal itu akan menghambat gerakan bayi dan membuatnya susah bernapas karena tertekan.
JANGAN KELUAR RUMAH SEBELUM 40 HARI
Hal ini betul dan dalam ilmu kedokteran pun diakui. Alasannya, daya tahan tubuh bayi baru lahir masih sangat rendah, malah hampir tidak ada. Jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya, anak akan langsung sakit.
ARI-ARI HARUS DIKUBUR
Kepercayaan yang satu ini secara medis tidak ada hubungannya dengan kesehatan atau perkembangan maupun pertumbuhan bayi. Jadi secara medis, kalaupun ari-ari dibuang begitu saja tidak akan ada masalah.
Hanya saja, Adi pun menganjurkan agar ari-ari atau plasenta itu tidak dibuang begitu saja. Takutnya, ada orang yang akan menyalahgunakan ari-ari dan plasenta ini untuk berbagai tujuan. Asal tahu saja, pada ari-ari dan tali pusat terdapat jaringan yang bisa dijadikan bahan dasar kosmetik. Selain itu, dalam plasenta maupun tali pusat terdapat stem cell, yang merupakan bibit kloning paling sempurna untuk membuat manusia baru. Tidak heran jika di negara-negara maju sudah dibuat undang-undang yang melarang penggunaan stem cell sebagai bibit kloning.
DIGUNDULI AGAR RAMBUT JADI TEBAL
Dalam hukum biologi, sesuatu yang tumbuh seperti halnya rumput atau daun, jika dipangkas untuk selanjutnya akan tumbuh lebih cepat. Begitu juga dengan rambut. Jadi, mitos ini ada benarnya. Hanya saja, perlu diketahui, sekalipun tidak digunduli, rambut bayi bisa saja tumbuh tebal kalau memang rambutnya berbakat tebal.
MENJEMUR BAYI BISA MENGHILANGKAN KUNING
Selain bisa menghilangkan kuning, banyak yang beranggapan menjemur bayi juga akan membuat tulang bayi jadi semakin kuat. Hal itu memang benar. Namun sebenarnya tidak berlaku untuk negara kita yang berada di daerah khatulistiwa, di mana pantulan sinar matahari dari tembok sudah overdosis untuk mengubah pro-vitamin D di kulit menjadi vitamin D.
Jadi, cukup punggungnya saja yang sudah ditelanjangi untuk dijemur. Waktunya pun sebaiknya sebelum jam 9 pagi, di mana sinar biru yang terdapat pada sinar matahari masih ada. Sinar biru ini bisa membantu lever menurunkan kadar bilirubin. Namun, jangan sampai sinar matahari menerpa langsung mata anak, karena bisa merusak retinanya. Pun, jika kuningnya telah hilang, anak tidak usah dijemur lagi. Bisa-bisa, anak malah terkena kanker kulit. Jika bayi tidak kuning, ia tidak perlu dijemur seperti ini.
EMBUN PAGI DI RUMPUT MEMBUAT ANAK CEPAT BERJALAN
Hal ini ada betulnya, walaupun hanya berdampak sedikit. Embun pagi memang bisa merangsang saraf-saraf tekan yang ada di telapak kaki anak yang nantinya akan diteruskan ke otak. Saat kakinya diletakkan di atas rumput, anak akan merasa nyaman seperti dipijat dan itu akan memancingnya untuk melangkah. Jadi, kalau di Jawa terdapat upacara injak tanah untuk mengantar bayi belajar melangkah, maka hubungannya dengan perkembangan motorik memang ada.
MENJEMUR PAKAIAN BAYI JANGAN LEWAT MAGHRIB
Konon, kebiasaan itu akan membuat bayi cepat sakit, khususnya sakit kulit. Secara medis sebenarnya kepercayaan itu ada benarnya, meskipun tidak secara langsung. Sore hari menjelang Maghrib adalah waktu keluarnya binatang kecil (serangga) dan polen (serbuk sari bunga). Nah, jika baju anak masih di luar, ada kemungkinan serangga dan polen akan menempel di baju tersebut, sehingga saat dipakai akan menimbulkan gatal-gatal di kulit. Namun, keluhan ini hanya berlaku bagi anak yang alergi, lo.
SIMPANLAH KITAB ATAU BARANG SUCI DI DEKAT TEMPAT TIDUR BAYI
Dengan begitu, katanya, bayi akan lebih tenang, serta bisa menjadi anak yang saleh dan baik, selain juga dijauhkan dari pengaruh buruk makhluk jahat. Secara medis, menurut Adi, menaruh kitab atau benda suci di dekat bayi tidak ada hubungannya dengan kondisi bayi. Namun, secara spiritual mungkin saja. Itu pun, lebih kepada pengamalan isi kitab sucinya. Jadi akan lebih bermanfaat bila dibaca dan dijalankan, bukan sekadar diletakkan di dekat tempat tidur bayi.
MENGULUM BIBIR TANDA MAU TUMBUH GIGI
Memang betul, itulah ciri anak akan tumbuh gigi. Namun, jika demam yang menyertai proses tumbuh gigi ini malah dikatakan akibat bayi melihat makhluk halus, itu sama sekali tidak benar.
MENCRET PERTANDA JADI PINTAR
Hal ini, menurut Adi, secara medis bisa dibenarkan. Pasalnya, mencret bisa disebabkan oleh timbulnya enzim-enzim baru yang gunanya meningkatkan penyerapan zat gizi dari makanan. Penyerapan zat gizi itulah yang membuat anak pintar.
ANAK MAIN LUDAH PERTANDA RAMBUT IBU AKAN RONTOK
Kepercayaan ini sama sekali tidak benar. Main ludah dari segi medis justru menjadi pertanda baik, yaitu tubuh anak menyimpan cukup cairan. Demikian pula jika anak ngeces (air liurnya turun). Malah, yang harus dipertanyakan dan diperiksa adalah jika anak tidak main ludah dan tidak ngeces.
REWEL SAAT MAGHRIB, PERTANDA MELIHAT MMAKHLUK GAIB
Saat senja atau maghrib sebetulnya sedang terjadi pergantian cuaca, angin, suhu, dan kelembapan atau istilahnya sedang terjadi circadian rhythm. Nah, karena bayi masih sangat sensitif terhadap kejadian alam, maka tak jarang ia merasa tidak nyaman dengan perubahan itu. Hal ini ditunjukkan dengan cara menangis.
Akibat bayi sering rewel di waktu tersebut, para orang tua lalu melarang anak-anak dibawa keluar rumah saat maghrib atau saat sedang pergantian dari sore menuju maghrib, dan sesudah maghrib sebelum Isya.
ANAK KORENGAN PERTANDA ADA BAJUNYA YANG TERBAKAR
Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Yang jelas, pada tubuh kita, terlebih bayi, terdapat beribu-ribu kuman. Nah, mungkin saja saat daya tahan tubuhnya lemah, ada sebagian kecil kulitnya yang terbuka dan dimasuki kuman. Dari situ, terjadilah korengan.
POPOK/BAJU YANG TERLALU LAMA DIRENDAM AKAN MEMBUAT BAYI MASUK ANGIN
Ini sama sekali tidak ada hubungannya. Namun, masuk angin mungkin terjadi jika baju atau popok yang dipakai anak memang masih lembap. Oleh karena itulah baju/popok/celana yang akan kita kenakan pada anak harus benar-benar kering.
JIDAT JENONG PERTANDA ANAK PINTAR
Besar ukuran kepala, jidat jenong, maupun rambut sulah (jidat atas tidak tertutup rambut) diyakini sebagian masyarakat sebagai ciri anak pintar. Menurut Adi, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya.
No comments:
Post a Comment