Assalamualaikum wr. wb

Blog ini sebenarnya adalah sebagian besar berisi informasi tentang bayi dan balita.
karena aku mempunyai anak yang masih bayi.
Semua informasi yang aku pernah dapatkan, aku usahakan untuk di posting di blog ini dengan tujuan agar bermanfaat bagi orang banyak.
Demi kemajuan blog ini, tolong tinggalkan komentar atau vote anda.
Boleh juga kritik dan saran yang membangun.


Wassalamualaikum wr. wb
Bundanya Shakila


Friday 9 March 2012

Uhuk, uhuk, Ma, aku batuk

Meskipun terlihat seperti penyakit ringan, bunda tidak boleh menganggap sepele batuk pada si kecil. Terutama jika batuk tersebut sudah sering menyerang dan pastinya membatasi ruang aktivitas si kecil. Kebanyakan dari Bunda mengetahui bahwa batuk merupakan suatu gejala dari suatu penyakit. Namun ternyata, batuk juga merupakan tindakan pencegahan. “Batuk bisa merupakan cara bagi tubuh untuk membersihkan dan melindungi saluran udara dari sekresi lendir dan zat lain yang bisa menimbulkan iritasi.” ungkap Dr. Charles Shubin, MD, Direktur Children's Health Center, di Mercy Family Care , Baltimore, Maryland, yang dikutip dari babyzone.com. Karena batuk merupakan suatu gejala dari penyakit tertentu, maka itu, untuk mengatasinya, Bunda perlu mengetahui jenis-jenis penyakit yang gejalanya disertai dengan batuk dan bagaimana penangaannya.
  1. Asma
    1. Gejala batuk : batuk dengan suara serak, berkepanjangan hingga lebih dari 10 hari, semakin parah pada malam hari, dan batuk biasanya dipicu oleh kelelahan,udara dingin, bulu binatang, debu, dan asap.
    2. Gejala lainnya : suara napas mendesah dan frekuensinya cepat.
    3. Asma biasanya disebabkan oleh beberpa faktor pencetus yaitu lingkungan berpolusi, infeksi virus dan latihan berat yang menyebabkan kelelahan.
    4. Penanganan : periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, sebutkan beberapa anggota keluarga lain yang memiliki riwayat asma yang berpotensi menurunkan asma pada anak Bunda.
  2. Bronkiolitis
    1. Gejala batuk : batuk dengan suara serak, disertai napas cepat, sesak, dan terasa dangkal setiap frekuensi pernapasan.
    2. Gejala lainnya : serangan flu, bersin dan hidung tersumbat selama kurang lebih 1 minggu, badannya lemas, dan sesak napas,
    3. Penanganan : jika jenis gejala batuknya masih sedikit ringan dan tidak membuat si kecil sulit bernapas, maka Bunda bisa meletakkan aromaterapi berbau segar di kamarnya yang bisa melegakan jalan napas dan mencairkan lendirnya. Pastikan juga si kecil banyak minum air putih. Namun, jika si kecil sudah sulit bernapas atau sesak disertai dengan suara serak, demam yang tidak kunjung turun, maka Bunda harus memeriksakannya ke dokter anak. Penanganan pada gejala ini biasanya dilakukan pemberian oksigen paa si kecil.
  3. Flu
    1. Gejala batuk : batuk berdahak tanpa disertai sesak napas dan napas yang cepat di siang atau malam hari
    2. Gejala lainnya : serangan flu, bersin, hidung meler, mata berair, disertai demam namun tidak terlalu tinggi.
    3. Penanganan : jagalah saluran hidung agar tetap kering (tidak meler). Untuk anak bayi atau balita belum bisa mengeluarkan lendirnya sendiri, Bunda bisa menggunakan obat tetes hidung dengan pipette atau alat aspirator bola untuk menyedot lendir dari dalam hidung dengan rekomendasi dokter. Bagi si kecil yang sudah berusia di atas 2 tahun, biasanya dokter akan meresepkan nasal decongestant.
  4. GERD
    1. Gejala batuk : batuk berdahak terus-menerus disertai suara serak setelah si kecil selesai makan. Batuk akan semakin memburuk saat si kecil berbaring.
    2. Gejala lainnya : si kecil akan merasakan seperti sensasi terbakar di bagian dadanya, muntah atau bersendawa saat ia makan. Jika masih bayi, ia akan rewel terus-menerus, kolik, dan kehilangan nafsu makannya.
    3. Penanganan : periksakan bayi Bunda ke dokter anak jika ia batuk terus-menerus disertai dengan suara serak. Dokter akan menyarankan Bunda untuk membiarkan si kecil dalam keadaan tegak selama 30 menit dan tidur dengan sudut kemiringan kepala pada derajat tertentu.
  5. Batuk rejan
    1. Gejala batuk : batuk kering selama sekitar 25 kali batuk dalam sekali napas, batuk juga disertai dengan suara melengking.
    2. Gejala lainnya : mengalami flu tanpa disertai demam selama 1 minggu. Pada bayi, gejala bisa disertai dengan keluarnya lendir menggelembung dari lubang hidung dan jika terjadi terus, si kecil bisa berhenti bernapas karena kelelahan.
    3. Penanganan : bawalah si kecil untuk diperiksakan ke dokter anak. Si kecil biasanya harus dirawat di rumah sakit untuk mengurangi frekuensi batuknya dan membersihkan lendirnya mulai dari pangkal ternggorokannya. Untuk mengatasi gejala tersebut, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk si kecil.
Penanganan batuk pada si kecil juga bisa dilakukan sendiri di rumah, jika batuk yang timbul masih tergolong ringan dan tidak sampai menyebabkan si kecil sangat sulit bernapas. Berikut adalah penanganan batuk yang bisa dilakukan sendiri di rumah:
  1. Jika batuk si kecil disertai dengan sedikit bunyi suara serak, Bunda bisa melakukan penguapan sendiri di rumah. Caranya: dengan menyalakan keran air panas ke dalam bak/bath tub dalam keadaan pintu kamar mandi yang tertutup. Dengan begitu, ruangan kamar mandi akan penuh dengan uap. Ajaklah si kecil duduk di dalam kamar mandi beruap selama kira-kira 20 menit. Uap tersebut akan membantu si kecil bernapas dengan mudah.
  2. Pemberian aromaterapi beraroma segar di kamar tidur akan membatu si kecil tertidur dengan nyenyak. Bau aromaterapi menyegarkan akan membantu si kecil melegakan tenggorokannya.
  3. Ajaklah si kecil untuk menghirup udara dingin dan segar di pagi hari untuk membantu menyembuhkan batuk si kecil.
  4. Berikan jus buah pada si kecil, karena diyakini bisa menyembuhkan batuk dan juga menjaga si kecil agar cairan di dalam tubuhnya tetap tercukupi. Namun, jangan berikan jus jeruk atau soda pada saat si kecil batuk, sebab minuman tersebut akan semakin memperparah batuknya dan akan mengarah kepada radang tenggorokan.
  5. Jika sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter, khusus untuk balita yang berusia di atas 2 tahun, Bunda bisa memberikannya obat batuk yang bisa dibeli secara bebas di apotek atau toko obat. Sementara untuk si kecil yang masih bayi, berikan obat batuk yang sudah diresepkan dokter anak.
  6. Jangan lupa untuk terus memberikan si kecil ASI (pada bayi berusia di bawah 2 tahun), dan menu makanan bergizi seimbang untuk balita, terutama makanan berupa sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral agar kebutuhan cairannya tetap terjaga dan sebagai sistem kekebalan tubuh secara alami.

Sumber: www.kidshealth.org, www.babcenter.com, www.babyzone.com

No comments:

Post a Comment