Assalamualaikum wr. wb

Blog ini sebenarnya adalah sebagian besar berisi informasi tentang bayi dan balita.
karena aku mempunyai anak yang masih bayi.
Semua informasi yang aku pernah dapatkan, aku usahakan untuk di posting di blog ini dengan tujuan agar bermanfaat bagi orang banyak.
Demi kemajuan blog ini, tolong tinggalkan komentar atau vote anda.
Boleh juga kritik dan saran yang membangun.


Wassalamualaikum wr. wb
Bundanya Shakila


Friday 24 February 2012

Bayi gemuk belum tentu sehat


Banyak sekali ibu yang berkeinginan mempunyai bayi yang gemuk/montok, mereka berasumsi bahwa bayi yang gemuk itu berarti  sehat. Sering saya dengar percakapan ibu-ibu saat mau  imunisasi di dokter anak. “wah gemuk sekali anaknya? Dikasi susu apa dan makanan apa? Saya mau anak saya  gemuk seperti itu?”. Saya yang mendengar hal itu hanya bisa berkata “ya ampun”.

Saya juga sering dijejali segudang nasehat agar anak saya diberi susu formula atau makanan bayi instan seperti bubur bayi instan supaya anak cepet gemuk karena makanan/susu tersebut banyak kandungan gizinya (oh ya?).  Hmmm. Aneh sekali, padahal bayi yang sehat tidak harus gemuk, asalkan perkembangan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai untuk perkembangan bayi seusianya, itu sudah bagus. Anggapan yang salah ini sering bisa menyesatkan, sehingga menyebabkan para ibu menjejali anaknya dengan berbagai makanan dan susu formula.

Berat badan bukanlah satu satunya kriteria sehat atau tidaknya bayi. Berat badan ini pun harus dilihat lagi apakah sesuai dengan usia, jenis kelamin dan panjang badannya. Dan masih ada sederet kriteria lain yang harus diperhatikan, diantaranya perkembangan sensori, motorik dan sosialnya, apakah sesuai dengan tonggak perkembangan bayi seusianya.

Sementara bayi gemuk justru harus dipertanyakan lebih lanjut apakah termasuk kategori overweight atau obesitas. Sering saya amati, biasanya bayi yang gemuk, terlalu banyak mengkonsumsi susu formula dan makanan instan bayi alias ‘makanan bayi cepat saji’.  Nah makanan seperti itu justru harus dipertanyakan kandungan gizinya, karena label gizi yang mereka cantumkan belum tentu sesuai dengan kenyataannya dan belum tentu bisa mudah diserap tubuh. Tidak sedikit makanan instant bayi dan susu formula menyebabkan bayi anda jadi sembelit /susah BAB ataupun mendapat masalah pencernaan yang lain. Makanan segar jauh lebih bagus walau kadang rendah kalori.


Ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan, bayi anda sudah dapat diperkenalkan dengan makanan pendamping asi, disinilah saatnya anda bijak untuk mengatur menu makannya, supaya seimbang antara asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan untuk perkembangannya. Sesuaikan dengan piramida makanan. Kalau anak anda tidak ada masalah dengan kesehatannya, berat badan dan tinggi badannya sesuai, selalu aktif, dan ceria, hal ini sudah cukup. Bayi sehat tidak harus gemuk.


Untuk melihat sehat atau tidaknya bayi dalam perkembangannya bisa dilihat dengan memeriksakannya secara rutin pada pada pos-pos pelayan kesehatan yang tersedia. Catat perkembangan kenaikan berat badan dan tinggi anak pada buku yang biasanya diberikan saat memeriksakan kesehatan anak. Berat badan anak yang naik setiap bulannya sudah menandakan bayi itu sehat, selain perkembangan mental yang normal yaitu perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan umurnya.

Sebenarnya anak yang terlalu gemuk itu berdampak kurang baik bagi kesehatannya, berikut resiko yang dapat diperoleh pada bayi yang gemuk :

1. Dapat mengakibatkan obesitas. Data yang diperoleh, obesitas pada bayi akan mengakibatkan menurunnya respon imunologik sel T dan aktivitas sel-sel polimorfonuklear yang berperan sebagai penyangga sistem kekebalan tubuh.

2. Dapat meningkatkan infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru2.

3. Nafas yang pendek, bisa terjadi karena pembesaran kelenjar toksil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran nafas atas, sehingga terjadi kekurangan oksigen san saturasi oksigen yang rendah yang disebut Sindrom Chubby Puffer.

4. Kulit sering lecet karena gesekan, sering juga disertai jamur pada daerah lipatan.

5. Pergerakannya lebih lambat dan terkadang dapat disertai kelainan tulang.

6. Bila berlanjut hingga dewasa akan mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, atherosklerosis, gagal jantung, maturitas seksual lebih awal, haid yang tidak teratur pada wanita, dll.

Penyebab yang dapat mengakibatkan bayi obesitas antara lain :
1. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang saat hamil sedang mengidap penyakit Diabetes melitus yang tidak terkontrol. Bayi yang dilahirkan bisa berukuran berat lebih diatas 4 kg, seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatra Utara yaitu lahirnya bayi raksasa berukuran 8,7 kg.

2. Kurang pekanya ibu pada anak. Setiap anaknya menangis selalu diberikan susu formula dan makanan. Padahal belum tentu bayi itu menangis tanda ia sedang lapar.

3. Terlalu dini memberikan makanan yang terlalu tinggi kalori.

4. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif lebih rentan terkena obesitas karena kandungan susu formula yang terlalu kental, manis dan tinggi kalori.

Menjaga kesehatan makan anak sejak dini akan mengurangi resiko yang tidak baik pada anak dikemudian hari. Maka dari itu bayi gemuk belum tentu sehat dan bayi kurus belum tentu tidak sehat, yang penting jaga anak jangan sampai terlalu kegemukan. Salam... Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment