Bukan soal boleh atau tidak boleh diberi gula pasir dan garam.
Pertama, yang patut kita sadari dari segi nutritif adalah :
- Gula yang sehat dan alami bisa diperoleh dari buah-buahan segar (karbohidrat kompleks seperti nasi sebenarnya juga merupakan sumber gula, tetapi baru terasa manis setelah tercerna/dikunyah lama)
- garam -yakni natrium- bisa didapat dari makanan terutama makanan hewani dan susu serta hasil olahan susu seperti yogurt, keju. Bagi bayi, makanan alami yang beragam sudah cukup memberikan asupan gula dan natrium, tidak perlu tambahan dari gula pasir dan garam.
Kedua, yang patut kita pertimbangkan dari segi rasa adalah bayi belum
memerlukan tambahan gula pasir dan garam, sebagaimana makanan orang
dewasa. Sebab indera perasanya masih sangat sensitif. Bayi bisa
mendeteksi rasa dasar dengan sangat baik. Coba selalu berempati setiap
kali menyiapkan makanan bayi, jangan mengukur rasa manis dan asinnya
menurut kadar manis-asin indera perasa kita sebagai ortu (yang daya
cecapnya memang sudah -maaf- ‘bebal’). Dengan membiasakan bayi menikmati
rasa dasar makanan, ia akan memiliki perbendaharaan citarasa lebih
kaya, sehingga kelak lebih mudah menyesuaikan diri terhadap beragam
jenis makanan (baru). Manfaat lain, ketika ia lebih besar tidak akan
menjadi keranjingan (craving) terhadap makanan yang manis berlebihan
(a.l. permen, donat lapis gula bubuk) maupun makanan asin-gurih
berlebihan (a.l. snack kemasan, fast food). Dan ia hanya akan makan
makanan tsb seperlunya saja.
Ada beberapa pertanyaan yang seringkali di luntarkan, diantaranya :
Kenapa bayi jangan diberi garam, gula dan buah yang terlalu manis?
Jawabnya :
"Jika bayi sudah diberi garam dan gula dalam makanannya, maka bayi akan
terbiasa mendapatkan rasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan
murni lainnya. Efeknya, bayi tidak mau makan kalau makanan tersebut
tidak manis atau gurih," ungkap dokter kelahiran Jogjakarta 56 tahun
silam.
Karena jika anak sudah biasa diberikan makanan manis, nantinya anak
hanya mau makan makanan yang manis. Sehingga akan susah menyuruhnya
mengonsumsi sayur karena sayuran cenderung memiliki rasa hambar.
Pada umur berapa makanannya bisa dibubuhi garam dan gula?
Jawabnya :
bersamaan dengan masa lepas ASI/susu formula, yakni 2 tahun,
makanan balita bisa mulai dibubuhi garam dan gula pasir jika memang
diperlukan. Artinya, kalau makanannya sudah manis/gurih, ya ga usah.
Misalnya jika sudah dapat manis buah segar/kering
(kurma/kismis/sultana/prune) atau asin gurih keju. Nah, kalau makanannya
memang perlu dibubuhi gula pasir dan garam, pakai ukuran citarasa anak
kita, bukan citarasa kita.
Manfaatnya, organ cerna anak kita kelak akan lebih terjaga, terutama
pankreas dan ginjalnya, sehingga memperkecil risiko diabetes dan
hipertensi.
Selain garam dan gula, bayi di bawah usia 1 tahun juga sebaiknya tidak diberikan madu, karena berisiko mengandung bakteri Clostridium
yang bisa menyebabkan botulisme. Makanan lain yang dihindari adalah
kacang-kacangan dan juga susu sapi, hal ini karena bisa memicu timbulnya
alergi.
Usahakan untuk menunggu hasilnya hingga 4 hari ketika memperkenalkan makanan baru pada bayi. Hal ini untuk memudahkan orangtua melihat apakah bayi memiliki reaksi alergi tertentu terhadap makanan tersebut atau tidak.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, makanan pendamping ASI ini juga memiliki tujuan merangsang keterampilan makan anak terutama keterampilan motorik oral serta merangsang rasa percaya diri anak karena tidak mungkin anak menyusu terus sampai besar.
Tapi sekali lagi berikan makanan yang bervariasi seperti buah-buahan yang tidak terlalu manis, sayuran, dan masakan yang tidak terlalu banyak garam.
Usahakan untuk menunggu hasilnya hingga 4 hari ketika memperkenalkan makanan baru pada bayi. Hal ini untuk memudahkan orangtua melihat apakah bayi memiliki reaksi alergi tertentu terhadap makanan tersebut atau tidak.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, makanan pendamping ASI ini juga memiliki tujuan merangsang keterampilan makan anak terutama keterampilan motorik oral serta merangsang rasa percaya diri anak karena tidak mungkin anak menyusu terus sampai besar.
Tapi sekali lagi berikan makanan yang bervariasi seperti buah-buahan yang tidak terlalu manis, sayuran, dan masakan yang tidak terlalu banyak garam.
No comments:
Post a Comment